Jakarta –

Potongan rambut membuat area tersebut terlihat lebih baik untuk sementara waktu. Area intim yang dibiarkan ‘semak-semak’ juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jika ooh. Inilah sebabnya mengapa sebagian orang berpindah secara teratur agar tetap bersih dan sehat.

Namun, tidak jarang orang mengalami rasa gatal dan perih setelah bercukur. Hal ini membuat sebagian orang yang membiarkan rambutnya tumbuh lebih panjang merasa tidak nyaman saat memotongnya. Namun, kenapa bulu kemaluan terasa panas setelah dicukur. Mengapa bulu kemaluan terasa panas dan tumbuh setelah dicukur?

Kawasan pemukiman merupakan kawasan sensitif yang dapat menimbulkan iritasi. Alat cukur di area ini bisa menjadi penyebab rasa gatal dan perih.

Menurut Medical News Today, mencukur dengan pisau cukur dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan rambut tumbuh ke dalam. Akibatnya timbul luka (luka bakar) dan folikulitis. Berikut penjelasannya.- Luka potong

Luka bakar akibat pencukuran atau silet biasanya terjadi segera setelah bercukur. Hal ini mungkin disebabkan oleh teknik mencukur yang salah atau penggunaan pisau yang kotor dan tidak sehat.

Saat mencukur, pisau cukur hanya memotong rambut yang terlihat di kulit saja, namun di bawahnya masih ada rambut yang akan terus tumbuh. Mencukur dengan arah berlawanan dapat membingungkan folikel dan menyebabkan tumbuhnya rambut.

Hal ini dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal serta bintik merah. Rambut yang lebih muda juga bisa menyebabkan luka kecil di area tersebut. Selain itu, lesi ini bisa terjadi saat Anda bercukur tanpa menggunakan krim atau gel.- Folikulitis

Gatal setelah bercukur mungkin mengindikasikan folikulitis yang disebabkan oleh infeksi. Bakteri penyebabnya antara lain Staphylococcus aureus. Kondisi ini biasanya menimbulkan bercak merah pada kulit yang terasa gatal dan nyeri.

Beberapa orang rentan terhadap folikulitis. Hanya karena memotong rambut berlawanan dengan arah rambut, seseorang berisiko terkena penyakit ini karena bakteri masuk ke rambut – bergesekan dengan pakaian dalam.

Mencukur dapat mengiritasi rambut manusia. Iritasi akan semakin terasa jika area tersebut dekat dengan gesekan kain celana dalam.

Sabun atau bahan kimia lain yang digunakan pada kulit sebelum bercukur juga dapat mengiritasi atau mengeringkan kulit sehingga menyebabkan rasa gatal dan iritasi setelah bercukur.

Jika area intim terasa nyeri setelah bercukur, para penemunya bisa mengatasinya dengan cara berikut, dikutip dari Healthline: 1. Kompres hangat

Anda bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan area intim. Siapkan kain lalu rendam dengan air panas, lalu keringkan hingga kering atau masih hangat. Sedikit garam laut dapat dilarutkan dalam air hangat untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa gatal. Tambahkan air alami

Krim bergizi dapat digunakan untuk mengurangi iritasi dan gatal-gatal pada kulit setelah bercukur. Cobalah susu hipoalergenik, seperti lidah buaya, yang memiliki khasiat penyembuhan, atau witch hazel, yang memiliki sifat astringen dan antibakteri. Tambahkan kantong teh

Teh mengandung asam tanat yang bersifat anti inflamasi. Kantong teh yang sudah direndam dapat disimpan dan dibiarkan dingin sepenuhnya di tempat yang hangat. Untuk efek pendinginan tambahan, Anda juga bisa memasukkannya ke dalam lemari es. Kenakan pakaian dalam yang longgar

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pakaian dalam dapat menyebabkan iritasi pada area kulit setelah bercukur. Selain itu, sabun yang digunakan untuk mencuci pakaian juga bisa memperparah rasa gatal.

Oleh karena itu, peneliti boleh mengenakan pakaian dalam yang longgar dan menyerap keringat setelah bercukur. Simak video ini “Panitia Perwakilan IKS Minta Undip Ubah Cara Berpikir Mahasiswa PPDS yang Benar” (azn/ed)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *