Jakarta –

Diagnosis kanker payudara bisa menjadi berita yang sangat sulit, khususnya bagi wanita. Apalagi jika membayangkan proses pengobatan bedah berisiko yang harus dilakukan untuk benar-benar mengangkat sel kanker tersebut. Namun seiring dengan perkembangan medis, operasi kanker payudara kini semakin canggih dan tidak menakutkan seperti dulu.

Operasi kanker payudara, atau operasi untuk mengangkat seluruh tumor dan jaringan dari payudara, disebut mastektomi. Dokter Spesialis Bedah Onkologi RS Mayapada Kuningan dr. Iskandar menjelaskan, mastektomi tentu berdampak besar.

“Dampak mastektomi pada pasien wanita tidak bisa dianggap remeh karena erat kaitannya dengan jati diri dan kepercayaan diri, bahkan hubungan harmonis dengan pasangan. Namun seiring berkembangnya teknologi dalam bedah kanker payudara, kini muncul jenis kanker payudara yang lebih canggih. operasi yang disebut Breast Conserving Surgery (BCS),” kata dr Iskandar melalui keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).

Ia menambahkan, jika pasien tidak mampu menjalani CCM dan perlu menjalani mastektomi agar seluruh jaringan payudara diangkat, pasien juga mempunyai pilihan untuk menjalani rekonstruksi payudara pasca mastektomi. Rekonstruksi payudara ini dapat dilakukan segera bersamaan dengan mastektomi.

“Rekonstruksi payudara ada 2 macam yang kita sebut dengan Immediate Reconstruction, yaitu rekonstruksi yang dilakukan segera pada hari yang sama setelah mastektomi, dan ada yang disebut Delayed Reconstruction yaitu operasi rekonstruksi yang dilakukan di kemudian hari setelah mastektomi. mastektomi”, kata Dr. .

Ia merinci beberapa teknik bedah yang bisa menggunakan implan payudara atau jaringan dari tubuh pasien sendiri yang disebut juga flap.

“Flapnya bisa menggunakan otot punggung, atau menggunakan lemak dan otot perut, serta bagian tubuh lainnya. Sebelum melakukan rekonstruksi, hal ini harus didiskusikan antara dokter dan pasien, karena ada alasan medis dan juga kondisi tertentu yang harus diperhatikan,” imbuhnya.

Dokter spesialis bedah onkologi RS Mayapada Jakarta Selatan, dr Bayu Brahma menambahkan, BCS dapat membantu menjaga payudara dan sekedar menghilangkan tumor.

“Cara ini bisa digunakan pada kanker payudara stadium awal dan setelah itu akan dilanjutkan dengan terapi lain seperti radioterapi untuk memastikan sel kanker yang tersisa benar-benar hilang,” kata dr Bayu.

Lebih lanjut dr Bayu menjelaskan, operasi tidak hanya berfungsi menghilangkan tumor di payudara. Namun dapat juga dilakukan pengangkatan satu atau lebih kelenjar getah bening sehingga dokter dapat mengetahui penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening ketiak dan penyebaran sel kanker ke organ lain dapat segera dicegah.

Dikatakannya, operasi pengangkatan kelenjar getah bening memiliki 2 metode yaitu biopsi sentinel (SLNB) dan pengangkatan/diseksi kelenjar getah bening (ALND). Proses pengangkatan kelenjar getah bening bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau operasi tersendiri.

“SLNB adalah prosedur lanjutan di mana dokter menyuntikkan pewarna dan kemudian hanya mengangkat kelenjar getah bening di ketiak yang telah menyerap pewarna, karena kelenjar getah bening inilah yang kemungkinan besar merupakan tempat pertama penyebaran sel kanker. Buang satu atau beberapa saja (bukan all) ) “Kelenjar getah bening akan mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi setelah pengangkatan kelenjar getah bening, seperti pembengkakan pada lengan (lymphedema),” jelas dr.

Sedangkan ALND merupakan metode yang lebih lama dibandingkan SLNB, tidak menggunakan pewarna dan dokter langsung mengangkat banyak kelenjar getah bening (biasanya maksimal 20 kelenjar getah bening). Namun, dalam situasi tertentu di mana fasilitas atau personel medis tidak memadai untuk SLNB, ALND mungkin masih “menjadi pilihan,” lanjutnya.

Dokter Bayu dan Dokter Iskandar merupakan dokter spesialis yang bekerja di Pusat Onkologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan. Mereka mempunyai pengalaman dalam menangani kasus kanker dengan teknik atau metode canggih yang tidak dimiliki semua rumah sakit di Indonesia. Misalnya saja operasi rekonstruksi payudara dan SLNB yang membutuhkan tim ahli dan peralatan canggih yang dimiliki oleh Mayapada Hospital, Jakarta Selatan dan Kuningan.

Pusat Onkologi Mayapada Hospital merupakan layanan unggulan yang menangani kasus kanker, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan hingga terapi berkelanjutan. Pelayanan Mayapada Hospital dikenal berstandar internasional dengan tim multidisiplin yang sinergis, selalu fokus dan melibatkan pasien di semua tahapan pengobatan (patient centric), serta mengutamakan kualitas, keamanan dan pengalaman pasien.

Mayapada Hospital di Jakarta Selatan juga memiliki akreditasi internasional JCI sebagai standar internasional tertinggi bagi institusi kesehatan. Penerapan standar akreditasi JCI pada Mayapada Hospital Jakarta Selatan menawarkan beberapa keunggulan layanan sehingga pasien mendapatkan pengalaman pengobatan yang aman, nyaman dan memuaskan pada setiap tahapan pengobatan yang dijalaninya.

Di layanan Pusat Onkologi, diagnosis kanker pada pasien dapat dibuat sesuai dengan standar protokol internasional dan dapat mengandalkan dewan tumor multidisiplin yang aktif untuk memberikan rencana pengobatan yang tepat.

Pusat Onkologi Rumah Sakit Mayapada juga menawarkan layanan navigasi pasien yang dikelola oleh staf medis dan pendukung medis yang kompeten. Hal ini diberikan untuk memantau pasien melalui semua fase pengobatan dan memastikan pasien menerima perawatan yang tepat dan berkualitas. Keunggulan tersebut akan memberikan hasil terbaik bagi pasien dalam hal akurasi dan kecepatan pengobatan. (akd/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *