Jakarta –

Kanker prostat merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan pria. ​​​​​​​Meski terkesan menakutkan dan menakutkan, tumor jenis ini sebenarnya bisa diobati jika diketahui sejak dini.

Dokter spesialis urologi dan konsultan onkologi RS Mayapada Surabaya, dr Vahjo Jatisaesanta, SpU (K), mengatakan kanker prostat tidak perlu ditakutkan. Namun karena gejalanya yang minim pada awal perkembangannya, penyakit ini sering kali diabaikan atau bahkan dianggap tidak ada. Sikap ini bisa berdampak besar pada perkembangan kanker. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah risiko ini?

Pentingnya deteksi dini

Menurut Globocan 2022, kanker prostat merupakan kanker kelima yang paling banyak diderita pria di Indonesia setelah kanker paru-paru, rektum, hati, dan nasofaring. Meski kanker prostat sulit untuk dihindari, namun penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan dan terapi yang tepat.

Dokter Spesialis Urologi, Konsultan Onkologi RS Mayapada Jakarta Selatan, dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K) menjelaskan, tumor adalah segala sesuatu yang membesar (berupa benjolan) yang terjadi di dalam tubuh dan pertumbuhannya tidak terkontrol. . Jika tumor dapat merusak jaringan di sekitarnya atau bahkan menyebar ke organ lain, berarti tumor tersebut tergolong ganas atau kanker.

Dalam hal ini, kanker prostat merupakan jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat yang terletak di dasar kandung kemih pria. Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan, namun kanker jenis ini bisa bersifat agresif. Oleh karena itu, peluang kesembuhan akan lebih tinggi jika kanker prostat dapat dideteksi sejak dini.

Peran genetika dalam risiko kanker prostat

Dr Wahjoe menjelaskan, kanker prostat tidak bisa dihindari. Pasalnya, ada tiga faktor risiko yang sudah menjadi bagian dari kepribadian pria:

1. Usia: di atas 50 tahun2. Ras: Afrika Amerika (risiko tinggi), Kaukasia (risiko menengah), Asia (risiko rendah)3. Riwayat keluarga: Jika ada salah satu anggota keluarga yang pernah mengidap kanker prostat, baik orang tua, saudara laki-laki, atau kakek nenek, maka orang tersebut dianggap berisiko tinggi terkena kanker prostat. Ujian harus diambil lebih awal, yaitu pada usia 45 tahun.

Selain itu, ada beberapa faktor yang diyakini dapat meningkatkan peluang terkena kanker prostat, seperti obesitas, pola makan yang buruk saat masih muda (terlalu banyak makan daging merah, susu, yogurt, keju, dll), merokok, peningkatan androgen. tingkat. atau kadar testosteron tinggi yang sering bersentuhan dengan bahan kimia seperti pewarna atau logam berat seperti kadmium.

Tes PSA untuk kanker prostat

Hingga saat ini kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker prostat di Indonesia masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya edukasi dan sosialisasi. Selain itu, penyakit ini tidak menimbulkan gejala besar sehingga jarang disadari.

“Penyebab masih rendahnya kesadaran akan kanker prostat di Indonesia adalah karena kasusnya yang tidak banyak. Namun, jumlah kasusnya meningkat dalam lima tahun terakhir dan sebagian besar pasien datang terlambat, yakni dalam stadium lanjut. Oleh karena itu, terapi yang dilakukan “Prostat tidak bisa dideteksi seperti kanker payudara yang bisa dirasakan dengan tangan, karena tersembunyi dan hanya bisa diketahui dengan metode screening,” kata Dr. Wahjoe.

Faktor-faktor ini menyebabkan banyak pria berusia di atas 50 tahun merasa bahwa kadar PSA (antigen spesifik prostat) mereka tidak perlu diuji. Diketahui bahwa PSA merupakan protein yang diproduksi oleh sel prostat dan dapat dideteksi di dalam darah.

“Mayapada Hospital selalu berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker prostat. Demikian pula, Perhimpunan Dokter Spesialis secara berkala melakukan kampanye kesadaran tentang kanker prostat setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini. Padahal, kesadaran tersebut harus ditingkatkan oleh semua pihak, termasuk pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan dan tenaga medis terkait, jelas Dr. Siamsu.

Pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi gejala tersembunyi

Deteksi dini untuk mencegah risiko kanker prostat dapat dilakukan dengan melakukan tes PSA, yaitu penanda spesifik dalam darah pria yang menandakan timbulnya kanker prostat. Jika hasil PSA seseorang tinggi, yakni lebih dari empat, segera konsultasikan ke dokter urologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini mungkin diikuti dengan MRI prostat untuk memastikan kecurigaan dan biopsi prostat untuk menentukan ada atau tidaknya sel kanker. Jika hasilnya positif, maka akan ditentukan stadium dan jenis terapi terbaiknya.

Setelah hasil biopsi positif, akan dilakukan tes pencitraan (PSMA PET SCAN atau BONE SCAN) untuk melihat apakah kanker sudah menyebar luas atau belum. Selanjutnya tenaga medis memilih jenis terapi yang terbagi menjadi lokal atau metastasis. Usia dan kondisi pasien juga sangat menentukan pengobatan yang akan diberikan, karena berkaitan erat dengan harapan hidup dan daya tahan tubuh seseorang.

Pengobatan kanker prostat

Kanker prostat dapat diobati dengan terapi. Pada kanker prostat lokal, terapi disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik pasien. Jika kondisi pasien baik, sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta, sebaiknya dilakukan operasi radikal untuk mengangkat prostat seluruhnya (Prostatektomi Radikal).

Alternatif lainnya adalah radiasi atau radioterapi sambil mengonsumsi obat hormonal. Namun jika kanker sudah menyebar, terapi lokal akan sulit dilakukan, sehingga terapi hormon kombinasi langsung menjadi pengobatan pilihan. Pada stadium lanjut, kemoterapi dan obat-obatan generasi terbaru digunakan.

Inovasi terkini dalam pengobatan kanker

Kemajuan teknologi juga mempengaruhi inovasi dalam pengobatan kanker. Dalam menangani berbagai kasus dan kompleksitas penyakit kanker, Mayapada Hospital memiliki layanan pusat kanker yang unggul seperti layanan pengobatan tumor dan kanker yang terintegrasi dan komprehensif mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan dan terapi berkelanjutan oleh tim gabungan spesialis dan subspesialis. dokter dengan peralatan canggih, yang telah mengembangkan layanan perawatan kanker dengan membentuk dewan tumor untuk memastikan hasil terbaik bagi pasien, serta pusat perawatan kanker di luar negeri. Panel tumor dilengkapi dengan navigator pasien yang berfungsi sebagai pendamping pasien untuk mendampingi dan menginformasikan berbagai aspek selama menjalani pengobatan kanker.

Dalam pengobatan kanker prostat, pasien mungkin akan menjalani beberapa jenis pengobatan, seperti pembedahan, terapi radiasi, dan terapi hormon. Untuk kanker prostat stadium lanjut, terapi sistemik seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi bertarget dapat ditambahkan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Hematologi, dan Onkologi Medis RS Mayapada Jakarta Selatan, dr Vulio Rajabta, SpPD KHOM, menjelaskan dengan kemajuan pengobatan kanker saat ini, seperti obat imunoterapi dan terapi tertarget, pasien kanker prostat stadium lanjut masih memiliki harapan. hasil pengobatan yang optimal.

Untuk deteksi dini dan biopsi, Mayapada Hospital telah menggunakan teknik biopsi MRI atau biopsi robotik untuk meningkatkan akurasi hasil biopsi. Operasi radikal untuk mengangkat prostat secara menyeluruh juga menggunakan metode invasif minimal (sayatan minimal) atau laparoskopi (prostatektomi radikal laparoskopi).

Mesin Radioterapi atau Radioterapi generasi terbaru milik Mayapada Hospital mampu memberikan hasil dengan risiko minimal. Terapi hormon juga bisa dilakukan oleh siapa saja.

Fakta dan Mitos Tentang Kanker Prostat

Mitos: Kanker prostat hanya terjadi pada pria lanjut usia. Pasien termuda berusia 40 tahun dan ditemukan kanker prostat. Namun kasus ini dinilai sangat jarang terjadi.

Mitos: Jika hasil tesnya positif namun tidak ada gejala berarti Anda baik-baik saja dan tidak perlu konsultasi lebih lanjut. Fakta: Perlu dilakukan pemeriksaan lebih dekat, karena semakin dini terdeteksi maka hasil pengobatan akan semakin optimal.

Mitos: Sering berhubungan seks dan produksi sperma aktif dapat mencegah kanker prostat. Fakta: Sering berhubungan seksual atau produksi sperma aktif tidak mencegah kanker prostat.

Mitos: Kanker prostat dapat menular secara seksual. Fakta: Kanker prostat tidak menular secara seksual. Tonton video “Peneliti menemukan cara baru untuk mengidentifikasi kanker prostat sejak dini” (anl/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *