Badung –
Bali kaget melihat nama “Moskow Baru” muncul di Google Maps di kawasan Canggu. Warlock Bali juga menyatakan keprihatinan dan ketidaksetujuannya.
Netizen khususnya masyarakat Bali kembali dihebohkan dengan munculnya nama “Moskow Baru” di peta wilayah Canggu Bali. Bagaimana nama ini bisa muncul di peta?
Google Maps mencantumkan nama Rusia sebagai “Москва Baru”, yang mengacu pada wilayah Kuta Utara atau Kangu. Rupanya, seseorang mengubah nama kawasan ini menjadi “Moskow Baru” sehingga membuat banyak orang bingung dan terkejut.
Jika mengikuti hasil pencarian di peta digital, wilayah tersebut masih terdaftar sebagai Desa Kangu. Banyak yang menduga kemunculan “Moskow Baru” di Desa Kangu hanyalah iseng belaka.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada Kang? Mengapa distrik ini diberi nama “Moskow Baru”?
Canggu menjadi magnet bagi wisatawan asal Rusia. Sejak beberapa tahun terakhir, Billy, warga Kangu, mengaku banyak turis Rusia yang mulai datang ke Kangu. Padahal, turis Rusia di kawasan ini sangat mudah ditemukan.
“Memang benar banyak orang asing Rusia yang mulai datang ke Kangu dalam beberapa tahun terakhir, jadi sekarang ketika Anda sedang berjalan-jalan atau berbelanja di pasar kecil, Anda pasti akan bertemu dengan turis asing Rusia atau Ukraina,” kata Billy. .
Banyak dari mereka memutuskan untuk tinggal lebih lama, membeli properti atau memulai bisnis di kawasan ini. Hal ini menyebabkan peningkatan pesat jumlah orang Rusia di Canggu.
Jika dicermati, tentu saja kehadiran wisatawan Rusia memberikan efek dan manfaat positif bagi pariwisata Varloki. Warga antusias dengan villa dan cottage yang tidak pernah sepi, peluang bisnis pariwisata yang semakin berkembang, dan bisnis restoran yang menjanjikan.
Namun, di balik pengaruh positif tersebut tersembunyi kekhawatiran warga sekitar, termasuk Billy. Ia mengatakan wisatawan Rusia sudah mulai membuka usaha dan membangun komunitas sendiri. Tentu saja hal ini mengancam pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat.
“Kalau saya pribadi kalau melihatnya sebenarnya ancaman karena mereka sudah mulai membuka usaha seperti apartemen dan persewaan sepeda motor. Secara umum mereka mungkin terlihat seperti investor, tapi kebanyakan orang tahu bahwa mereka ada di sini dengan caranya sendiri. komunitas ‘gotong royong’, sehingga aliran uang tidak terfokus pada masyarakat lokal,” kata Billy.
Billy menjelaskan, semakin padatnya kehadiran wisatawan Rusia juga mengganggu ketentraman masyarakat setempat. Beberapa turis asing melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan, mulai dari mengemudi ugal-ugalan hingga membuka pabrik obat.
“Tentu saja ada orang yang berbuat, misalnya saja mengemudi sembarangan, suka berpesta di penginapannya sampai larut malam, beberapa kali terjadi kasus pesta pora di jalan raya, tidak menghormati tempat suci, namun belakangan ini kasus yang paling besar adalah : bahwa mereka mendirikan toko obat di salah satu pabrik vila Berava,” jelasnya.
Dibalik kekhawatiran warga sekitar Canggu, Billy berharap setiap wisatawan yang berkunjung ke Canggu atau Bali bisa lebih mengikuti berbagai aturan yang ada. Ia pun berharap ada paksaan khusus yang diterapkan kepada wisatawan yang tinggal di Bali.
“Saya berharap wisatawan bisa lebih mengapresiasi Bali, terutama daerah yang dikunjunginya, karena tidak hanya mengganggu warga lokal, tapi juga asing lainnya yang sedang berlibur di Bali. Saya tidak ingin image Bali sebagai destinasi wisata terkenal dengan keindahan alamnya. dan adat istiadat harusnya dirusak di mata wisatawan karena tidak ada penegakan khusus,” kata Billy. Saksikan video “Rangkaian Bukti Bongkar Pabrik Narkoba di Bali” (wsw/wsw)