Jakarta –
Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Pariwisata Indonesia (ASITA) merespons pemekaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Inovasi (Kemenparekraft) menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Inovasi. Apa yang mereka katakan?
Di Dewan Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Kemenparekraf tak lagi bersama. Saat ini terdapat dua kementerian, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Inovatif.
Menteri Pariwisata di tangan pengusaha Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Perindustrian diserahkan kepada politikus Teuku Riefky Harsya.
ASITA berpandangan pemisahan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perindustrian dapat membuat masing-masing kementerian fokus pada pengembangan sektor pariwisata terkait atau ekonomi kreatif.
Sekretaris Jenderal ASITA Budijanto Ardiansjah kepada detikTravel, Senin (21/10/2024): “ASITA mendukung Kementerian Pariwisata menjadi nomenklatura (pariwisata) karena Menteri dan jajarannya akan lebih fokus pada pengembangan pariwisata Indonesia.”
ASIAT telah memberi nasihat kepada kementerian baru tentang kerja sama antar kementerian antara Kementerian Pariwisata dan kementerian lainnya.
Namun kerja sama dengan kementerian terkait lainnya seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Imigrasi harus diperkuat, ujarnya.
ASITA pun mengungkapkan optimismenya dengan diangkatnya Widiyanti sebagai Menteri Pariwisata dan Ni Luh Puspa sebagai Wakil Menteri Pariwisata (Wamen) yang bisa dikatakan menjadi sosok baru di bidang pariwisata. Mereka berharap para menteri dan wakil menteri terpilih dapat bekerja sama dan menerima berbagai aspek untuk mengembangkan sektor pariwisata Tanah Air.
“Mereka adalah wajah baru dalam pariwisata Indonesia, namun ASITA meyakini nomor-nomor yang dipilih Presiden Prabowo adalah sosok-sosok yang bertalenta,” kata Budijanto.
“Kami berharap para menteri dan wakil menteri dapat merangkul ASITA untuk membantu penguatan pariwisata Indonesia, sehingga pariwisata Indonesia terus berkembang dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujarnya. Simak video “Video Menpar Minta Dana Rp 3,7T” (wkn/fem)