Jakarta –
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan Program Pelatihan Dokter Spesialis Rumah Sakit (PPDS). Program ini diharapkan dapat mempercepat permintaan dokter spesialis berstandar internasional hanya dalam waktu 5 tahun.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan distribusi dokter yang tidak merata masih menjadi permasalahan utama. Ia mengatakan, saat ini terdapat 2.700 dokter spesialis yang lulus di Indonesia setiap tahunnya. Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
“Kita perlu mendistribusikan sekitar 29.000 dokter spesialis di tingkat kabupaten/kota dan akan kita lakukan secara dinamis,” kata Bodhi dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2024).
Bodhi mengatakan pembelian program ini fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Menurutnya, tenaga profesional lulusan program berbasis rumah sakit ini memiliki kualitas yang sama dengan tenaga profesional lulusan program pelatihan di seluruh dunia.
Pada organisasi PPDS berbasis rumah sakit, pertemuan tersebut melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan perguruan tinggi luar negeri, serta Accreditation Council for Graduate Education (ACGME) sebagai organisasi akreditasi yang menetapkan standar pendidikan rumah sakit untuk rumah sakit pendidikan terkemuka seperti Mayo Clinic dan John dia melakukannya. Rumah Sakit Hopkins
Ia mengatakan, ACGME bertujuan untuk memastikan standar lulusan seluruh rumah sakit pendidikan di Indonesia sama dengan standar Johns Hopkins dan Mayo Clinic.
Sementara itu, Jokowi menyoroti rendahnya jumlah dokter yang hanya 0,47 per 1.000 penduduk. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 147 dunia. Di sisi lain, sebaran dokter spesialis juga dinilai timpang karena 59% dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Oleh karena itu, saat ini harus ada terobosan dan kita harus berani melakukan terobosan. 24 sekolah kedokteran yang dapat memberikan pelatihan dokter khusus dan 420 rumah sakit dari 3.000 rumah sakit di Indonesia berpotensi menjadi rumah sakit pendidikan. dilakukan bersama-sama: “Kita harus melahirkan dokter spesialis sebanyak-banyaknya dengan standar dunia”.
(anl/ega)