Jakarta –
Harvey Moyes membacakan pembelaannya di Pengadilan Tipikor Pusat di Jakarta pekan lalu. Harvey Moyes menangis setiap kali berbicara tentang Sandra Davey, aktris yang dinikahinya pada tahun 2016.
“Saya baru saja memikirkan betapa besar dan pentingnya peran seorang wanita, Yang Mulia, terutama istri saya, Sandra Davey, Yang Mulia,” ucap Harvey Moyes dengan suaranya yang bergetar sambil menahan air mata.
Dia berkata: “Dia adalah pihak yang paling banyak disalahgunakan karena citranya, dan pada saat yang sama paling rentan. Dia tidak pernah lupa, dia tidak pernah lelah, dia selalu tabah dan setia. Dia menyinari saya. Itu memberi harapan dan kekuatan. “
Harvey Moyes memuji Sandra Davey yang tidak pernah mengajukan satu pun pengaduan karena kasus korupsi Pengelolaan Timah juga mengganggu hidupnya. Pujian Harvey Moyes untuk ibu dua anak terus berlanjut.
Dia berkata: “Saya kembali ke istri saya, Sandra Dewey. Dia adalah wanita manusia terkuat yang pernah saya kenal. Ketika dia dihina, dihina, kehilangan nama baiknya, pekerjaannya, pekerjaannya, dia membela kasus ini. Mereka berbaris untuk menerbitkannya.” .
Harvey Moyes mengatakan selama ini Sandra Davey memilih bungkam, meski punya ruang untuk berbicara terbuka dengan statusnya sebagai selebriti. Namun, Sandra Davey tidak.
“Dia memilih diam, karena dalam agama kita diajarkan bahwa ketika kita ditindas oleh kekuatan yang besar, maka yang harus kita lakukan adalah diam,” ujarnya.
Harvey Moyes patah hati saat melihat Sandra Davey yang berada di sisinya hingga saat ini. Drama dan ungkapan manis harus diucapkan di pengadilan.
“Dulu kita bahagia, saat kita menikah, kita mempunyai anak yang cantik, kamu ada untukku, sekarang kita dalam masalah lagi, kamu tidak pernah menangis, kamu tidak pernah mengeluh, kamu tidak pernah menyalahkan keadaan. Are, nyatanya kamu adalah pilar dari hidup tanpamu dukungan keluarga kami “Aku tersesat. Terima kasih, Sandra Davey.”
“Sekarang kita nantikan kebahagiaan. Masa sulit. Jaga anak-anak, jangan lupa berdoa setiap hari agar ayah segera menyelesaikan wajib militernya,” ujarnya. Kasus dugaan korupsi Manajemen Timah, Harvey Moyes mengaku bingung dengan perhitungan kerugian pemerintah sebesar Rp300 triliun. Harvey bertanya dari mana datangnya kerusakan negara.
Awalnya, Harvey menyampaikan kesaksian ahli bahwa kerugian yang dihitung pemerintah tidak dapat diukur. Dia mengatakan, para ahli hanya mengambil sampel 40 hektar dari ratusan ribu hektar lahan pertambangan timah di Bang Belitung.
“Pengalaman saya di pertambangan batu bara, Yang Mulia, kalau lubang, lubangnya 10 hektar. Kalau mau dieksplorasi, kita mau gali, setiap 5 sampai 10 meter untuk 10 hektar. Ada yang namanya hard cover. setidaknya 100 poin, Yang Harvey berkata, “Yang Mulia, 10 hektar dan kami dapat melakukannya selama 6 bulan hingga 1 tahun. lakukan itu Itu masih salah Yang Mulia, sering salah.”
Harvey Moyes divonis 12 tahun penjara, denda satu miliar Riyal, dan ganti rugi 210 miliar Riyal. Jaksa yakin Harvey dituduh melakukan korupsi dalam pemerintahan, yang merugikan pemerintah sebesar $300 triliun.
Jaksa mengatakan properti Harvey bisa disita dan dilelang untuk membayar ganti rugi. Jika tidak mencukupi maka diganti dengan pidana penjara.
Jaksa berpendapat Harvey Moyes bersalah atas UU Tipikor, Pasal 18, Pasal 2 Ayat (1), KUHP, Pasal 55 Ayat (1) dan Pasal 8, Pasal 3 UU Tahun 2010 Pencegahan dan penghapusan TPPU di dalam negeri terkait Pasal 55 ke-1 KUHP. Tonton video “Video: Sandra Davey Tak Tahu Sumber Uang Harvey Moyes Beli MINI Cooper” (pus/nu2).