Kepulauan Anamba –

Internet sudah menjadi kebutuhan pokok seiring dengan pesatnya arus informasi. Sayangnya, masih ada beberapa daerah di tanah air yang blank spot atau nihil sinyal.

Namun perlahan tapi pasti, ketersediaan sinyal dan koneksi internet mulai merambah hingga ke pelosok Tanah Air, salah satunya di wilayah Bupati Kepulauan Anambas, tepatnya di Kabupaten Jemaja sendiri.

Internet di Kantor Distrik Zemaja populer di kalangan warga sekitar, baik tua maupun muda.

“Mulai dari kita, dari pemerintah, dari masyarakat, dari anak-anak sekolah, banyak sekali yang (membutuhkan akses internet),” kata Camat Jemajah, Abdullah Sani, kepada Detikcom beberapa waktu lalu.

Pasca penutupan layanan di kantor tersebut, banyak warga setempat baik tua maupun muda yang mendatangi kantor Kecamatan Zemaja, karena akses internet berasal dari Rencana Aksi Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi di Era Covid-19.

Wi-Fi gratis di kantor Kecamatan Jemaja biasanya digunakan oleh orang tua untuk menelepon atau video call ke kerabat jauh, dan juga digunakan untuk mengiklankan produk.

Sedangkan remaja atau anak-anak memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi tentang tugas sekolah atau bermain game online atau play games.

Makanya saya suruh datang telepon dulu, kalau tidak telepon nanti bertengkar dengan yang lain, kata Abdullah Sani.

Selain ketersediaan sinyal yang terbatas, alasan lain warga mendatangi kantor kelurahan adalah karena paket datanya sudah habis. Abdullah Sani mengatakan, tidak semua warga bisa mendapatkan paket data jika rata-rata habis , warga miskin hanya dapat mengisi ulang paket datanya sebanyak dua kali dengan paket data bernilai kurang dari AMD 50.000.

Maka tak heran jika ada warga yang membawa WiFi ke Kantor Kecamatan Zemaja jika membutuhkannya.

“Mungkin nanti lihat, sorenya banyak yang datang ke sini, bahkan kadang-kadang orang tua, mereka baru bekerja pagi ini,” jelasnya.

“Anak sekolah juga ada yang cari perbekalan. Semua anak sekolah ini (anak-anak) tidak punya uang, orang tuanya kuat secara finansial, jadi kami tidak pernah mengganggu mereka (dengan menumpang),” lanjutnya.

Kabupaten Jemaja berpenduduk 6.700 jiwa, termasuk lebih dari 2.400 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan, petani, buruh umum, PNS, dan pedagang.

Selain digunakan warga sekitar, akses internet dari BAKTI Komdigi akan sangat membantu pelayanan dan administrasi kantor kecamatan, kata Abdullah Sani, sebelum ada akses internet, ia dan jajarannya harus mencari sinyal di desa lain atau bepergian ke desa lain agen.

Jujur saja, jasa keuangan, administrasi, informasinya. Jadi kami terisolasi dengan informasi, tetapi pembangunan adalah operasi penyelamatan,” Abdullah Sani menjelaskan.

“Waktu itu sinyalnya kurang bagus. Program BAKTI memang ada saat kami membutuhkannya, dan kami berterima kasih kepada BAKTI yang punya WiFi,” ujarnya.

Internet membantu perekonomian warga

Jaka adalah salah satu warga yang memanfaatkan internet di kantor Kecamatan Zemaja. Ci Bolong, seorang pemilik usaha kerupuk atom, mengatakan, sebelum memiliki akses internet di rumahnya, ia biasa tinggal di kantor kecamatan untuk mempromosikan atomnya. kerupuk.

Jaka memanfaatkan Stories di WhatsApp untuk mengunggah kerupuk atom dalam kemasan agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Kerupuk atom merupakan kerupuk yang terbuat dari campuran tepung terigu dan ikan tenggiri berbentuk lonjong atau bulat.

“Di sana (Kantor Camat) saya menggunakan internet BAKTI Kominfo (sekarang Komdigi) untuk mengiklankan kerupuk atom melalui WhatsApp,” jelas Jaka.

Dari sana, usahanya berkembang ke bidang lain. Hingga pesanan datang dari daerah lain seperti Tanjung Pinang dan Batam.

Selain iklan online, Jaka berjualan kerupuk atom di pelabuhan Padang Melang, dalam satu hari bisa terjual 70 hingga 80 bungkus kerupuk atom. Harganya bervariasi, mulai dari 10.000 AMD hingga 50.000 AMD, tergantung isi tiap paketnya.

“Sampai saat ini saya masih memanfaatkan (promosi) online untuk mengembangkan usaha saya,” pungkas Jaka.

Detikcom bekerja sama dengan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan program Tapal Perbatasan untuk meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan pemerataan akses internet di daerah 3T (tertinggal, perbatasan dan eksternal) Ikuti informatif, inspiratif, eksklusif dan kabar seru dari program Tapal Batas di Tapalbatas.detik.com Saksikan video “Akses Internet Perluas ke Siswa SD di Wilayah 3T”. (akn/ega).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *