Jakarta –

Selika Nurrachadiana, Bupati Karawang periode 2016-2020 dan 2021-2023 menceritakan kisah suksesnya mengelola asuransi kesehatan. Meski mengundurkan diri, Cellika akan tetap mengawal perkembangan di Kabupaten Karawang, khususnya bidang kesehatan, hingga sisa masa jabatannya.

Asuransi kesehatan masyarakat menjadi fokus Celica selama masa jabatannya sejauh ini. Kini Kabupaten Karawang telah mencapai Universal Health Coverage atau UHC.

Program UHC merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dengan UHC, pelayanan kesehatan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang berada dalam layanan rumah sakit.

Soal jaminan kesehatan, alhamdulillah kita punya UHC. Kita ikuti program Karawang Sehat, karena rumah sakit, khususnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), tidak menolak pasien, kata Celika dalam Rapat Pelaksana Harian Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2024. ) di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

“Waktu itu masyarakat Karawang sebenarnya kita anggarkan di luar BPJS, untuk pasien yang belum ditanggung BPJS kita anggarkan dari Karawang Sehat,” lanjutnya.

Cellika menegaskan, rumah sakit di Kabupaten Karawang tidak akan pernah menolak pasien. Semua pasien yang datang ke rumah sakit, terutama rumah sakit daerah, dilayani dengan baik, apa pun penyakitnya.

“Kami akan tangani asal mereka dari Karawang. Di Kabupaten Karawang, dana hibah yang disiapkan untuk anggaran Karawang sehat di daerah kami sebesar 15 miliar per tahun,” tegasnya.

Di sisa masa jabatannya, Cellica akan terus memastikan adanya perbaikan baik infrastruktur maupun sumber daya manusia di bidang kesehatan. Di Kabupaten Karawang saat ini terdapat 50 puskesmas, 78 persen di antaranya memiliki ruang perawatan rawat inap.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Cellica sudah menjabat, tujuannya semua puskesmas kota harus berobat 24 jam pada tahun 2026. Namun sejauh ini permasalahan tersebut semakin meningkat di kalangan SDM atau tenaga kesehatan (naked).

“Jadi, dari 39 Puskesmas yang sudah berobat, hanya 11 Puskesmas yang sudah memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan. Tapi kebutuhan tenaga kesehatan terus kita penuhi, agar kedepannya banyak penyakit. di puskesmas,” jelas Celia.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan pasien di RSUD kita, rencananya sebagai berikut. Sejauh ini Puskemas yang dirawat sudah 78 persen, dan Insya Allah selesai 100 persen,” ujarnya. lanjutan.

Berikutnya: Sasaran Peningkatan Mutu Rumah Sakit Daerah Saksikan video “Serangkaian Penyakit Umum yang Didiagnosis Menggunakan Metode DSA” (sao/up).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *