Jakarta –
PT Kimia Farma Tbk mengomentari pelanggaran kepercayaan yang dilakukan anak perusahaannya PT Kimia Farma Apotek. Lina Sari, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, mengatakan proses investigasi akan selesai pada Agustus ini.
Kata Lina pada Rapat Umum Tahunan (RUPST) Selasa (25 Juni 2016) di Jakarta. 2024). Namun pihak Laos belum bisa memutuskan apakah tuduhan kliennya melibatkan korupsi atau tidak. Ia pun mengimbau masyarakat terus menunggu hasil audit tersebut.
Dugaan pelanggaran tersebut menjadi salah satu penyebab perseroan merugi Rp 1,8 triliun pada 2023.
“Kami masih belum bisa memastikan apakah ada korupsi atau tidak. Jadi karena prosesnya masih berjalan, kami lebih memilih menunggu,” jelasnya.
Sebelumnya, PT Kimia Farma menyampaikan laporan keuangan konsolidasi dan anak perusahaan tahun 2023 (LKT 2023) yang telah diaudit oleh perusahaan audit. Dalam proses audit internal, manajemen Kimia Farma menemukan pelanggaran integritas penyediaan informasi pelaporan keuangan yang terjadi di anak perusahaannya yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA).
Menyusul hal tersebut, KAEF bersama Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) melakukan pemutakhiran KFA, tulis keterbukaan manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip CNBC Indonesia, Selasa (25/06/2021). 2024). .
Saat ini, Manajemen Kimia Farma terus mendalami dugaan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan independen. Hasil investigasi atas dugaan tersebut akan disampaikan perseroan ke depan kepada pemegang saham dan otoritas pasar modal. untuk
(hns/hns)