Jakarta –
Harga bawang merah di pasaran mengalami kenaikan sejak akhir Idul Fitri. Tercatat rata-rata harga bawang merah di wilayah DKI Jakarta hanya mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Hal ini terlihat dari Panel Harga Badan Pangan Nasional. Dari informasi tersebut, harga bawang merah di pedagang di wilayah DKI Jakarta mulai Minggu 21 April 2024 rata-rata berkisar Rp 80.000 per kilogram.
Rata-rata harga naik dalam satu hari mencapai 12,8%. Pada tanggal 20 April, harga rata-rata bawang merah adalah Rp69.760 per kilogram.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal kenaikan harga konsesi usai lebaran. Data Panel Harga Bapanas menunjukkan rata-rata harga bawang merah di wilayah Jakarta Pusat mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Menurut dia, mahalnya harga bawang merah karena belum semua pedagang di pasar di Jakarta membuka tokonya di pasar tersebut. Khususnya para pedagang di Pasar Sentral yang menjual produknya ke toko-toko kecil. Beberapa pedagang, kata Arief, belum pulang dari rumahnya setelah berlibur ke luar Jakarta.
Hal inilah yang menjadikan kantong bawang paling murah di pasaran. Sedangkan permintaan kembali meningkat setelah lebaran.
“Khusus Idul Fitri, sebagian pedagang sedang berlibur untuk kembali ke tempat asal menginap. Termasuk Pasar Induk,” jelas Arief saat dihubungi detikcom, Minggu (21/4/2024).
Tak Ada Masalah di Tingkat Petani Saat ditanya apakah ada permasalahan panen skala kecil di tingkat petani di lahan produksi, Arief tak menjawab. Namun, menurut dia, karena para pedagang pasar belum kembali, para petani hanya punya sedikit hasil panen.
Pasalnya, di tingkat petani, jika pohon dibiarkan melimpah maka pedagang pasar tidak akan banyak pembeli dan harga bawang merah akan turun ke level atas.
“Kalau panen terus, harga akan turun drastis. Karena tidak ada pembeli. Khusus produk pertanian, akan sangat merugikan karena dikonsumsi setiap hari,” kata Arief.
Arief mengaku pihaknya tidak akan duduk diam melihat harga naik. Bapanas, kata Arief, bermaksud menurunkan harga bawang merah melalui bantuan titik distribusi pangan untuk mendapatkan pasokan bawang merah di pasar.
Ia mengatakan, timnya bekerja sama dengan Dirjen Hortikultura untuk memfasilitasi pendistribusian 24 ton padang rumput manis dari petani induk di Kabupaten Solok ke pasar induk Kramat Jati.
“Kami membantu dengan mengatur distribusi pangan,” kata Arief. (p/r)