Jakarta –
Ribuan umat Buddha menyampaikan harapannya terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di tengah festival Kathina 2568 TB/2024, Minggu (20/10/2024). Mereka berharap Indonesia bersatu, bukan terpecah belah.
Umat Buddha merayakan Kathina di Vihara Buddhis Center Ekayana Arama Indonesia, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Festival Kathina yang bertemakan “Menjalani Jalan Buddha dan Bodhisattva dengan Mendukung Sangha” tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Buddha, namun juga dijadikan sebagai simbol harapan persatuan masyarakat.
Dalam upacara tersebut, umat Buddha berdoa agar pemerintahan baru dapat memenuhi komitmennya dengan selalu bertemu dan bekerja sama antar kelompok agama. Mereka mendoakan agar masyarakat Indonesia tetap tabah dan mendukung semangat gotong royong guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam doanya, mereka juga menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan yang harus terus diperkuat demi suksesnya perdamaian dunia, tanpa peperangan, dan agar reformasi politik di negeri ini berjalan adil dan adil. untuk berhasil. Mereka juga menyampaikan harapannya agar pemerintahan baru mampu menjaga persatuan, melindungi kepentingan bersama, dan menjadikan Indonesia negara yang damai, sejahtera, dan inklusif. dalam memenuhi tanggung jawabnya.
“Dengan dilantiknya Presiden Prabowo, hari ini kita kembali berdoa agar masyarakat Indonesia tetap bersatu dan bekerjasama, perbedaan terus didukung oleh masyarakat dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Ketua Umum Kathina Upasaka. Panitia festival, Pandita Suanto Husada.
“Kami memperkuat perdamaian dunia dan berharap dunia dapat mempertebal cinta kasih yang ada, mencerminkan dharma, mengisi dunia dengan perdamaian dunia demi persatuan Indonesia, dan memenuhi tujuan menyelamatkan keutuhan bangsa Indonesia, NKRI, dan Pancasila. , “tambahnya.
Festival Kathina dihadiri 5.000 umat Buddha untuk memberikan persembahan kepada 54 biksu dan anggota Sangha Tertinggi Indonesia yang menyelesaikan musim hujan di bulan ibadah. Saat itu, mereka berdiam diri untuk berlatih, mempelajari ajaran Buddha dan memperdalam latihan spiritual di biara selama tiga bulan.
Festival ini tidak hanya menjadi momen penting untuk menghormati dedikasi dan upaya mereka dalam menunaikan ibadah, namun juga merupakan kesempatan bagi umat Buddha untuk berterima kasih atas ajaran penting yang diberikan oleh para biksu dan biksuni.
Selain itu, festival ini untuk mempererat hubungan sosial dalam semangat persatuan dan saling mendukung. Diawali dengan prosesi persembahan sebagai simbol pemberian kebajikan kepada Sangha, dan dilanjutkan dengan kegiatan Pujabhakti yang penuh dengan doa dan meditasi.
Kini, dalam proses persembahan Sanghadana kepada biksu dan biksuni, festival ini berhasil melestarikan ajaran Buddha dan mempererat hubungan spiritual antara Sangha dan umat Buddha, meneguhkan komitmen bersama untuk menjalani kehidupan yang damai dan harmonis.
Saksikan video “Video: Atraksi Jet Tempur Warnai Perpisahan dan Sambutan Jokowi-Prabowo” (fem/fem)