Jakarta –

Beberapa orang tua memberikan gadget kepada anak mereka untuk mengurangi gangguan saat orang tua menghabiskan waktu di tempat kerja atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Di sisi lain, pemberian gadget tanpa pengawasan dapat menyebabkan kurangnya sosialisasi pada anak karena waktunya dihabiskan untuk bermain gadget.

Selain itu, gangguan fisik seperti gangguan penglihatan bisa terjadi karena anak terlalu lama menatap layar gadget.

Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, niscaya akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Pusat (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menghimbau agar seluruh orang tua bijak membatasi penggunaan gadget pada anak, dan berusaha lebih banyak berinteraksi dengan anak dibandingkan dengan gadget. .

“Anak bisa bermain-main dengan benda lain atau jalan-jalan bersama ibu dan ayah. Jadi gadget bukan satu-satunya pilihan,” kata Kak Seto.

Selain itu, untuk mengatasi masalah kecanduan gadget, orang tua harus kreatif, misalnya melakukan hal-hal yang menarik perhatian anak.

“Jadi harus serba bisa. Bisa nyanyi, bisa cerita, bisa sulap atau apalah. Berbahaya ya semuanya, yang pandai main gadget,” kata Kak Seto di Jakarta Selatan, Rabu (5/6 /2024).

Selain itu, orang tua juga bisa mengenalkan anaknya pada permainan tradisional. Menurut Kak Seto, permainan ini lebih memberikan manfaat positif dibandingkan bermain gadget.

“Kalau perlu, promosikan kembali permainan tradisional. Ada enklek, gobak sodor, tokpak, bekal, dan masih banyak lagi,” kata Kak Seto.

“Oleh karena itu, ada keseimbangan, kecerdasan jasmani, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, moral, dan sebagainya dapat dikembangkan. Dengan begitu, anak berkembang secara utuh dan utuh,” tuturnya.

“Ciri-ciri orang yang suka bermain gadget, apakah kamu salah satunya?” tonton videonya. (naf/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *