Jakarta –
GoTo menerbitkan laporan keberlanjutan keempatnya mengenai penanganan permasalahan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang signifikan, serta risiko dan peluang. Laporan ini terkait dengan komitmen Three Zero yaitu Zero Emission, Zero Waste, dan Zero Barriers.
Data dan kinerja yang diungkapkan GoTo dalam laporan keberlanjutan mewakili seluruh unit bisnis yang beroperasi di ekosistem Grup GoTo, termasuk Gojek, Tokopedia, GoTo Financial, dan GoTo Logistics.
Head of Sustainability GoTo Group Tanah Sullivan mengatakan, laporan bertajuk “Reshaping The Future” ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, khususnya dalam merespons isu-isu ESG yang dinilai berdampak pada bisnis GoTo serta pemangku kepentingan utama. mulai dari konsumen, mitra pengemudi dan dealer, investor, regulator, hingga karyawan.
“Ini adalah langkah kami dalam merencanakan, bukan sekedar berharap, untuk mencapai komitmen Three Zero. Kami memiliki keyakinan penuh pada kekuatan kolektif ekosistem untuk mendorong perusahaan mencapai tujuan tersebut. Perusahaan menyadari bahwa kami tidak bisa dan tidak boleh sendirian. Dan bagi Anda yang membaca laporan ini hari ini, sebagai bagian dari ekosistem kami: ketahuilah bahwa kami akan terus mencari solusi yang tepat sehingga Anda dapat terus menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini, dan berjuang bersama untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. tidak hanya untuk generasi mendatang, tapi juga untuk kita semua saat ini,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (3/5/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan melalui Zero Emissions, GoTo berkomitmen untuk mendapatkan konfirmasi dari Science-Based Targets Initiative (SBTi) terkait penetapan target nol emisi GoTo untuk dekarbonisasi. Hal ini mencakup pengurangan emisi sebesar hampir 11%, terutama melalui peningkatan energi dan efisiensi operasional di Tokopedia.
Dalam Zero Emission, kata dia, perseroan juga berupaya menambah jumlah armada kendaraan listrik (EV) hingga 4 kali lipat sejak awal tahun dan memperluas program kemitraan. Dengan cara ini diharapkan dapat menampung lebih banyak merek kendaraan listrik sehingga memperluas jangkauan kendaraan listrik yang tersedia bagi mitra pengemudi GoTo. Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan inisiatif Kurir yang Direkomendasikan untuk mengurangi redundansi pengiriman dan jarak yang ditempuh sehubungan dengan pengiriman e-commerce. GoTo juga menjangkau lebih dari 1 juta pengguna melalui program penggantian kerugian karbon GoGreener Tree Collective dan menanam 161.845 pohon.
“Selain komitmen Zero Waste. GoTo mendorong inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi berkelanjutan dengan mengadakan webinar, untuk menekankan pentingnya peran pedagang dalam upaya mengurangi sampah di seluruh ekosistem. Kemudian, GoTo juga menggunakan kembali bahan kemasan berlebih (filling ) “selain menambah jumlah mesin penghancur di lima gudang GoTo Logistics (GTL) untuk meningkatkan volume sampah karton daur ulang menjadi total 870,46 ton,” ujarnya.
Di sisi lain, melalui Zero Barriers, GoTo diklaim menjadi perusahaan pertama di industri yang meluncurkan mode kontras untuk membantu penyandang buta warna mengakses ketiga aplikasi konsumen GoTo. Selanjutnya, perusahaan juga menyelesaikan tinjauan gaji gender pertama GoTo.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada tahun 2023, GoTo dinilai masih menjadi kontributor utama PDB Indonesia melalui 5 sektor besar yaitu ritel, manufaktur, makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), dan transportasi. Hal ini berdasarkan penelitian tentang kontribusi ekosistem GoTo terhadap perekonomian Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM).
Hasil penelitian yang sama juga menunjukkan peran GoTo dalam mengurangi pengangguran di Indonesia sebesar 8,25% dari total dibandingkan total penurunan pengangguran yang diukur di tingkat nasional pada tahun 2023.
Kehadiran GoTo juga membantu meningkatkan jumlah pekerja terampil digital di seluruh kota di Indonesia sebesar 2,2 – 3,1% antara tahun 2018 hingga 2023. Di wilayah di luar Jawa dan Bali, dampak GoTo terhadap pertumbuhan tersebut berkisar antara 3,3 – 4,25%.
Sementara itu, Presiden GoTo Group Patrick Walujo menambahkan, laporan ini merinci lika-liku perjalanan GoTo sebagai sebuah perusahaan.
“Laporan ini memberikan tinjauan satu tahun dan pembelajaran seiring kami terus menjadi bagian dari solusi jangka panjang terhadap beberapa tantangan paling mendesak di dunia. Perjalanan kami sejauh ini tidak mudah, namun sebagai sebuah perusahaan, keuletan dan ketahanan kami membuat perbedaan bagi kita, kata Patrick.
Baca lebih lanjut mengenai Laporan Keberlanjutan GoTo melalui link berikut https://bit.ly/GoTo-Sustainabilty-Report-2023. Tonton video “TikTok Shop kembali di bawah Tokopedia” (prf/ega)