Lembang –
Perbuatan sepasang suami istri yang melakukan perbuatan buruk di sebuah kafe di Lembang karena mempunyai ide buruk yang dapat mencemari sektor pariwisata di sana.
Pada Selasa (7/1/2025), Pemerintah Daerah Bandung Barat mengecam tindakan seorang pria dan seorang wanita yang tertangkap kamera sedang melakukan perbuatan tercela.
Dalam video yang beredar di media sosial, Lobbs terlihat duduk di luar kafe tanpa melakukan apa pun. Laki-laki diberikan pekerjaan kasar oleh pasangan perempuannya.
Berdasarkan pengakuan para sejoli, mereka berhubungan seks di kafe karena punya pikiran aneh. Meski begitu, suasana di kafe tidak terlalu tenang.
“Jadi hari ini kami tiba di kafe tersebut bersama banyak orang karena pelanggannya melakukan tindakan yang tidak terpuji menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB,” kata Direktur Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB. (Disparbud), David, Oot saat dikonfirmasi, Kane (9/1/2025).
Menurut David, perilaku burung komersil mencemari citra pariwisata Bandung Barat. Selain itu, pemerintah berupaya menciptakan iklim pariwisata yang lebih baik dan lebih baik bagi wisatawan.
David mengatakan, “Hal ini pasti akan mencoreng citra pariwisata di Bandung Barat, KBB menerapkan wisata ramah muslim dan halal. Apalagi di tahun 2024 akan ada tempat di KBB yang pahalanya bagus.”
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga terus menunjuk wisatawan-wisatawan terbaik yang berwisata di Bandung Barat agar bisa datang lagi atau menelepon para wisatawan tersebut.
“Kami tekankan masalah wisatawan baik yang datang ke Bandung barat. Makanya aktivitas pasangan yang mengaku suami istri sangat berdampak buruk,” kata David.
Menuju tempat ini adalah cara pemilik dan operator tur agar hal seperti ini tidak terulang kembali. Kekuasaan dan kontrol dilakukan oleh dewan.
“Misalnya pemerintah memasang CCTV, supaya bisa terpantau. Sekalipun CCTV dimatikan, setidaknya membuat pelaku berpikir ulang,” kata David.
——-
Artikel ini muncul di detikJabar.
Simak Video “Video: Kerusuhan Makam Pasutri di Bulukumba Dihancurkan Gara-Gara Pilkada, Benarkah?” (wsw/wsw)