Jakarta –
Rombongan Satgas Sinkronisasi Capres Prabowo Subanto Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kantor Menteri Keuangan Mulyani Indrawati pada hari Jumat. Banyak nama yang mengisi grup tersebut, di antaranya adalah dua cucu Prabowo, Thomas Ziwandono dan Budisatrio Diziwando, panggilan akrab adik Tommy, Thomas.
Tujuan kedatangan tim tersebut adalah untuk berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan guna mempersiapkan proses pemerintahan selanjutnya. Prabowo disebut-sebut ingin proses rekonsiliasi berjalan lancar dan proses transisi tidak memakan waktu terlalu lama.
1. Posisi Tommy dan Budisatrio
Keduanya merupakan putra Soedradzad Dziwandono, mantan Gubernur Bank Indonesia di bawah Presiden Soeharto periode 1993-1998, dan cucu dari Margono Jojohadikusumo, pendiri Bank BNI.
Sebelum menjadi Gubernur Bank Indonesia, Sudrajat juga menjabat sebagai menteri muda pada Kabinet Vikas pada 1988-1993. Kakak perempuan Sudrajat Prabowo, Biantiningsih Mideravati, adalah suami Jojohadikusumo.
Dilansir dari website Gerindra, Tommy memulai karirnya sebagai jurnalis di salah satu media tanah air pada tahun 1993, dan Indonesia Business Weekly pada tahun 1994. Ia lahir di Jakarta, 7 Mei 1972, dan bekerja sebagai auditor. Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, karirnya dimulai ketika pamannya Hashim memintanya untuk membantu Arsari Group dan dia menjabat sebagai Wakil CEO Arsari Group, sebuah perusahaan agribisnis. Semasa di dunia politik bergabung dengan Partai Gerindra, Tommy juga pernah menjadi anggota DPR di Provinsi Kalimantan Barat. Ia kini menjabat Juru Bicara Umum Partai Gerindra.
Sementara itu, Budisatrio dikabarkan menduduki beberapa posisi strategis di beberapa perusahaan. Berikut daftarnya:
Nusantara Energy (Wakil Wakil Direktur) Kertas Nusantara (Wakil Direktur Direktur) Nusantara Pandu Energy (Ketua Direktur) Kurnia Tidar Abadi (Ketua Direktur) Satrio Putra Tidar (Komisaris) 2. Keduanya berperan dalam tim khusus
Satgas Sinkronisasi dipimpin oleh Sufami Dasco Ahmed, Wakil Ketua Ahmed Mujani, Thomas Ziwandono membidangi Ekonomi dan Keuangan dan beranggotakan Budi Dijiwando, Sugiono dan Praseto Hadi.
Menurut Tommy, Satgas Sinkronisasi berkomitmen mengikuti siklus APBN yang berjalan dengan prinsip kehati-hatian keuangan. Saat itu, ia pun menanggapi pernyataan Prabowo yang berniat menumbuhkan ekonomi sebesar 8%.
“Sebenarnya di tingkat pokja kami selalu bekerja, selalu mempersiapkan langkah-langkah untuk mencapai hal tersebut. Namun nyatanya, kerjasama ini sangat baik.” Percakapan intens dengan Pak Mulyani 2 bulan lalu
Tommy mengucapkan terima kasih kepada Bendahara Negara atas komunikasi dan koordinasinya.
Menurut Tommy, sapaan akrabnya, pihaknya dan Pak Mulyani sempat berdiskusi serius pada 2 bulan lalu. Pertemuan hari ini adalah pendekatan formal untuk diskusi ini.
“Saya ingin menyampaikan sedikit bahwa sinkronisasi telah berjalan dengan sangat baik, saya sangat berterima kasih kepada Menteri Keuangan dan jajarannya, kami telah melakukan diskusi yang kuat dalam 2 bulan terakhir dan hari ini kami meresmikan prosesnya,” dia berkata.
Sementara itu, Pak Mulyani mengaku terbuka untuk proses koordinasi dan koordinasi dengan tim partainya. Ia mengatakan Kementerian Keuangan merupakan lembaga penting dalam penyusunan Anggaran Pajak dan Belanja Nasional (RAPBN) 2025.