Jakarta –
Menteri BUMN Eric Tohir angkat bicara soal kelanjutan penurunan harga tiket sebesar 10% yang terjadi saat Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Implementasinya akan terjadi pada 3 Januari 2025.
Eric mengatakan, besaran penurunan tarif saat ini memerlukan pertimbangan lebih matang dengan berbagai pemangku kepentingan.
Eric Tohil dari Kementerian BUMN DKI Jakarta, Kamis (1 Februari 2025), mengatakan, “Tentu kita belum bisa bicara karena perlu mengkaji konteksnya lebih dalam.”
Disinggung soal inovasi di industri penerbangan, Eric mengatakan masih banyak maskapai yang menambah pesawat.
Hal itu didapat setelah berdiskusi dengan Presiden dan Direktur Garuda Indonesia, Direktur Utama Citylink, dan Direktur Utama Pelita Air.
“Saya kira industri penerbangan saat ini masih efisien karena jumlah pesawatnya tidak mencukupi. Dibandingkan dengan Indonesia yang besar, kita butuh 750 pesawat, tapi sekarang kita hanya punya 400, itu tidak cukup pesawat,’ katanya.
Sebelumnya, pemerintah resmi memutuskan untuk menurunkan harga tiket domestik pada periode Natal dan Tahun Baru (Natal) 2024/2025. Kebijakan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi beban masyarakat terhadap harga tiket di seluruh bandara di Indonesia.
“Kemarin Presiden Prabowo menggelar ratas (pertemuan tertutup) dengan Menteri Perhubungan dan beberapa menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat menjelang Natal. Hasilnya, pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat domestik telah ditingkatkan. Akan ada diskon 10% di seluruh bandara di Indonesia selama periode Natal,” kata juru bicara Kementerian Perhubungan Elba Damfuri, Rabu. (27 November 2024) Secara tertulis.
Pak Elba mengatakan, peran maskapai penerbangan, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina dan Airna, adalah dengan menerapkan biaya tambahan bahan bakar di beberapa bandara sebagai respons terhadap pengurangan tarif (tanpa pengurangan PPN). PJP2U menjelaskan perlunya pengurangan bahan bakar jet memerlukan penurunan tarif umum. Hal ini dapat dilaksanakan dengan tujuan menurunkan harga tiket minimal 10%.
Pak Elba berharap kebijakan tersebut menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan udara selama periode Natal. Ia pun meyakini keputusan tersebut dapat mendongkrak perekonomian dalam negeri dan pariwisata pada kuartal terakhir tahun 2024.
Lebih lanjut, Elba mengumumkan PT Pertamina Percero Group akan memberikan subsidi untuk menurunkan harga bahan bakar jet di 19 bandara selama periode Natal 2024/2025. Detail: Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Klong Progo, Bandara Pontianak.
Disusul Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabile, dan Biak). PT Pertamina Persero Group memberikan dukungan di Natal dengan menurunkan harga jual avtur sebesar 7,5-10%.
Ia mengatakan, “Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Kalaupun harga jual avtur naik pada Desember 2024, tidak mungkin masyarakat bisa menyediakannya. layanan Ini tidak akan mempengaruhi maskapai penerbangan yang saat ini beroperasi di negara tersebut.” Dikatakan.
Dalam hal pengurangan biaya pelayanan bandara, PT Angkasa Pura India dan seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) di bawah Kementerian Perhubungan akan memberikan bantuan penurunan biaya PJP2U menjadi 50% dan PJP4U menjadi 50%.
Namun PT Angkasa Pura Indonesia perlu memperkuat Kementerian BUMN untuk melibatkan CGK dan DPS. Maskapai ini telah setuju untuk memberikan biaya tambahan bahan bakar jet sebesar 8% (hingga 2%) dan rabat baling-baling sebesar 5% (hingga 20%).
Sementara itu, AirNav akan memberikan layanan lanjutan yang ditingkatkan selama periode Natal untuk mendukung perpanjangan jam penerbangan sesuai kebutuhan maskapai.
Berdasarkan analisis dan perhitungan, biaya tambahan bahan bakar jet sebesar 8% (sampai dengan 2%) dan diskon propeller sebesar 5% (sampai dengan 20%) akan menghasilkan diskon sebesar 50% untuk PJP2U dan diskon 50% untuk PJP4U. 50%, dan dengan mempertimbangkan rute dan jumlah penerbangan, rata-rata tertimbang penurunan harga tiket adalah sekitar 10%.
Perlu diketahui, analisis dan perhitungan penurunan harga tiket belum termasuk diskon PPN, mengingat hal tersebut merupakan amanah Kementerian Keuangan, pungkas Elba.
Tonton videonya: Komentar Kemenparekraf soal situasi penurunan harga tiket pesawat
(dari/dari)