Washington –
Saat merayakan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, Elon Musk dikabarkan mengangkat tangan kanannya dan memberi hormat ala Nazi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, termasuk di Jerman, tempat ideologi Nazi pernah berkembang di bawah pemerintahan Adolf Hitler namun kini dilarang.
Kritik terutama datang dari Michelle Friedman, mantan ketua Dewan Pusat Yahudi. Menurutnya, kapten SpaceX dan Tesla dengan jelas menunjukkan penghormatan “Heil Hitler”. “Saya pikir penegakan larangan ini sudah sampai pada titik di mana hal itu mengancam dunia bebas,” katanya.
Kritik juga datang dari partai Jerman lainnya, apalagi Elon Musk juga mendukung partai yang diduga neo-Nazi Alternatif untuk Jerman (AfD). Elon Musk sendiri biasanya menanggapi kritik yang datang kepadanya.
“Sejujurnya, mereka membutuhkan trik kotor yang lebih baik. Serangan yang hanya dilakukan Hitler,” tulis X.
Dikutip detikINET dari The Guardian, Rabu (22-01-2025) Kai Uwe Herbst, seorang hakim di Berlin, berpendapat bahwa penghormatan ala Nazi yang disengaja bisa menjadi bukti kejahatan menurut hukum Jerman. Namun, perlu juga dibuktikan bahwa niatnya jahat dan orang tersebut mengetahui bahwa dia sedang melakukan penghormatan Nazi.
Di sisi lain, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik Amerika Serikat menilai apa yang dilakukan Musk bukanlah penghormatan Nazi. “Dalam momen antusiasmenya, dia bertindak ceroboh,” kata mereka.
Sementara itu, Miriam Hollstein dari surat kabar “Stern” di Jerman menulis, sapaan Musk tidak boleh terlalu diperhatikan. “Maaf, ini bukan penghormatan Hitler dan tidak dimaksudkan demikian. Hentikan omong kosong itu. Ada cukup banyak hal yang perlu dikritik tentang Musk,” ujarnya. Lihat video “Video: Elon Musk keluar saat pelantikan Trump, terima kasih para pemilih” (fyk/fay)