Jakarta –

Pencarian Dul Jaelani akan Tuhan dimulai pada usia 13 tahun ketika ia mengalami kecelakaan fatal. Dalam penuturannya, Maya Estianti, yang juga anak ketiga Ahmed, mengatakan, bukan karena dia tidak percaya Tuhan.

Dia hanya ingin yakin bahwa Tuhan itu ada. Pada saat itu, dia benar-benar tidak dapat menemukan apa pun untuk memastikannya.

“Itu terjadi sebelum kecelakaan fatal dan saya sangat tertarik dengan hal seperti itu (mencari Tuhan). Saya berpikir kenapa saya harus beribadah kepada Allah, saya tidak tahu,” kata Dujalani saat ditemui di studio FYP di Jakarta Selatan. menjelaskan.

Namun setelah mengalami kecelakaan fatal, Durjalani akhirnya menyadari bahwa selalu ada Tuhan yang menyelamatkannya.

“Barulah aku berkata pada ibuku, ‘Ibu, tolong bantu aku, mohon doakan aku.’ Saya mengalami kecelakaan jadi saya meminta ibu saya untuk mendoakan kesembuhan saya,” lanjutnya.

Maya Estianti pun langsung melontarkan pernyataan mengejutkan kepada putranya. Ia berpesan kepada adik-adik Rumi dan Ansari untuk shalat sendirian.

“Ibuku berkata, ‘Iya, cobalah berdoa sendiri.’ Saya bertanya, “Bagaimana caranya?” Ibu saya menjawab melalui doa, dan dari sana saya akhirnya mengetahui, secara perlahan, bahwa doa saya dikabulkan oleh Allah. Sebagai tanggapan, saya dibimbing sampai akhir dan sejauh ini saya tidak punya alasan untuk tidak beriman kepada Allah,” tambahnya.

Pada tahun 2013, Dul Jaelani terlibat kecelakaan maut di Tol Jagorawi KM 8 yang menewaskan tujuh orang dan melukai banyak orang lainnya, termasuk Dul. Saksikan video “Sayangnya, truk gagal menanjak di Kota Jambi, menewaskan dua wanita” (wes/pus)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *