Jakarta –
Kawasan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pernah viral disebut-sebut sebagai sarang bandit pencuri mobil curian. Narasi tersebut santer beredar di media sosial setelah maraknya kasus pengeroyokan yang menewaskan pimpinan perusahaan rental mobil di Jakarta.
Selain itu Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pasalnya, wilayah tersebut masih memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun 2023.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, pada tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi wilayah Pati sebesar 5,02%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,56%.
Berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi, Pati menduduki peringkat ke-21 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Wilayah ini hanya berada satu peringkat di bawah Kabupaten Magelang yang pertumbuhan ekonominya sebesar 5,04%; dan peringkat di atas Kabupaten Demak sebesar 5,01%.
Perlu diketahui bahwa perhitungan pertumbuhan ekonomi daerah Pati didasarkan pada nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga konstan pada tahun yang bersangkutan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal ini, menurut data BPS Pati, nilai PDB daerah Pati yang tercatat berdasarkan harga konstan tahun 2010 mencapai Rp34,98 triliun pada tahun 2023. Angka tersebut meningkat dari Rp33,31 triliun pada tahun 2022.
Keadaan ini dipengaruhi oleh positifnya pertumbuhan dunia usaha di seluruh bidang usaha, dimana dalam lima tahun terakhir terdapat tiga kelompok bidang usaha yang mendominasi, yaitu: Industri Pengolahan; Pertanian, kehutanan dan perikanan; dan Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
Selain itu, tingkat inflasi Kabupaten Pati pada bulan Maret 2024 berkisar 0,43%. Indeks Pergerakan Harga (IHK) berada di bawah rata-rata nasional dan provinsi yakni -0,82%.
Sedangkan perbandingan inflasi Maret 2023 dengan Maret 2024 sebesar 3,22%. Sedangkan untuk Jawa Tengah sebesar 3,40%.
Angka tersebut terlihat mengalami penurunan yang cukup signifikan mengingat beberapa bulan lalu angka inflasi Kabupaten Pati mencapai 4,3%. Kemudian berangsur-angsur turun menjadi 3,22% dan kini turun menjadi 0,43%.
Dengan menurunnya tingkat inflasi, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) tetap aman. Dengan demikian, harga-harga khususnya kebutuhan masyarakat terkendali dengan baik. (kilo/kilo)