Jakarta –

Pemimpin digital BRI dan teknologi informasi Aarga M Nugra telah mengungkapkan bahwa keberadaan AI tidak menggantikan peran rakyat. Dia menekankan penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat yang mendukung produktivitas.

Langkah ini adalah bagian dari strategi perubahan digital perusahaan yang menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan dan karyawan.

“Kami akan memiliki peran, dan sebagai gantinya, kami telah meningkatkan produktivitas untuk penggunaan AI,” ARRA dipinjam dalam siaran pers pada hari Rabu (9.12222).

“Penggunaan AI tidak hanya meningkatkan produktivitas karyawan, tetapi juga secara manual meningkatkan proses bisnis,” tambah Araga.

Lebih lanjut Arga menjelaskan bahwa perusahaan memiliki dua alasan utama untuk mengimplementasikan AI.

“Ada dua alasan utama yang mempengaruhi dampak AI di bidang pekerjaan kami. Yang pertama adalah pekerjaan yang kompleks dan yang kedua adalah seberapa dalam kualitas individu, seberapa dalam pengalaman khas,” tambah Araga.

Bri sendiri telah menggunakan teknologi AI di berbagai bidang, salah satunya digunakan untuk pinjaman. Titik kredit adalah metode evaluasi yang digunakan bank untuk menentukan probabilitas kredit pelanggan.

Dengan mengadopsi teknologi AI, ia memberikan manfaat BRI dalam analisis profil pelanggan. BRI terus mengembangkan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendukung operasi, layanan, dan manajemen risiko.

Penekanan pada sistem anti -fred dan analisis risiko diberikan, yang memungkinkan identifikasi pola diidentifikasi oleh data besar dari berbagai sumber, termasuk data non -struktural. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi penipuan, evaluasi risiko dan dukungan produk BRI.

Juga, untuk meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan hasil operasional umum, AI telah diintegrasikan dari kantor belakang ke layanan cerdas di semua lini di kantor depan.

Namun demikian, Argiza menekankan perlunya kewaspadaan dan pengelolaan kebijakan AI untuk mencegah efek berbahaya.

“Oh memberi keuntungan, tetapi penggunaan AI tidak akan menjadi mata gelap. AI harus melihat nilainya diproduksi,” kata Arza.

Tonton videonya: AFP

(PRF/EGA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *