Jakarta –
Pengembang merilis emulator NES (Nintendo Entertainment System) di App Store, tetapi dengan cepat menarik aplikasi tersebut beberapa jam setelah dirilis.
Bimmy, nama emulator NES, telah mendapat izin dari Apple untuk dipublikasikan di App Store. Namun hanya beberapa jam setelah dirilis, pengembang menarik emulator tersebut.
Awalnya pesan yang ditampilkan di App Store adalah “Item ini tidak lagi tersedia”. Namun kemudian berubah menjadi “Aplikasi ini sekarang tidak tersedia lagi di negara atau wilayah Anda”, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (18/4/2024).
Dalam forum MacRumors, pengembang aplikasi tersebut mengaku keluar dari karakternya karena takut.
“Tidak ada yang menekan saya, tapi saya merasa khawatir tentang hal ini setelah diterbitkan,” tulisnya.
Faktanya, Bimmy terlihat seperti emulator yang menjanjikan. Dari kode sumber terbuka yang diposting oleh pengembang di GitHub, tampaknya Bimmy tidak menampilkan iklan atau pelacakan apa pun di dalam aplikasi.
Namun ketakutan para developer Bimmy sebenarnya bisa dimaklumi, pasalnya Nintendo sangat bertekad melindungi hak intelektualnya, termasuk yang dilanggar oleh berbagai emulator.
Misalnya saja pengembang emulator Yuzu yang juga mundur setelah digugat Nintendo. Ada pun developer Dolphin Emulator yang menyerah setelah merilis emulatornya di Steam, juga terancam tuntutan hukum oleh Nintendo.
Masalah ini pun muncul setelah Apple mengizinkan kehadiran emulator di App Store untuk iPhone. Pasalnya, selama bertahun-tahun, Apple telah melarang pengembang membuat aplikasi emulasi game retro di App Store, dan mereka tidak pernah mengizinkan emulator tersebut dalam proses pengujian.
Namun pada awal April, mereka memperbarui aturan untuk perangkat lunak seperti emulator. Perubahan tersebut merupakan bagian dari pelonggaran aturan yang mencegah pengembang membuat aplikasi iOS yang berisi kumpulan aplikasi kecil. Tonton video “Apple Menarik Aplikasi WhatsApp dan Kabel dari App Store di China” (asj/rns)