Jakarta –

Mendekati masa akhir kehamilan, pastinya para ibu merasakan berbagai perubahan pada tubuhnya yang menandakan semakin dekat dengan persalinan. Bagi banyak ibu, terutama yang baru pertama kali hamil, mengetahui tanda-tanda persalinan dan ciri-ciri kontraksi sangatlah penting agar dapat mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental.

Mari kita bahas gejala umum yang menandakan persalinan akan dimulai dan kenali ciri-ciri kontraksi persalinan yang dialami ibu hamil.

Memasuki trimester ketiga, tubuh ibu mulai mempersiapkan proses persalinan. Beberapa gejala yang muncul bisa jadi membingungkan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melahirkan. Berikut beberapa gejala yang biasa dialami ibu hamil menjelang persalinan: ● Posisi bayi menghadap ke bawah.

Salah satu tanda awal persalinan sudah dekat adalah posisi bayi di dalam rahim ibu. Keadaan ini dikenal sebagai “pencerahan” atau “persahabatan”. Secara umum, posisi bayi turun ke panggul sekitar dua hingga empat minggu sebelum awal kehamilan, terutama pada kehamilan pertama. Pengurangan ini dapat membuat ibu merasa rileks karena tekanan pada diafragma berkurang sehingga pernapasan menjadi lebih mudah

Mendekati tanggal jatuh tempo, rahim ibu mulai mengalami perubahan. Rahim akan menjadi lunak, tipis (bengkak) dan mulai membesar. Perubahan tersebut dapat terlihat saat pemeriksaan oleh dokter atau bidan. Meski tidak semua ibu hamil bisa mengalami perubahan tersebut secara langsung, namun ada juga yang mengalami nyeri panggul. Lendir berdarah muncul

Saat rahim mulai terbuka, lendir yang menutupi rahim selama kehamilan, yang disebut “pendarahan”. Lendir ini seringkali berwarna merah muda atau coklat dan merupakan tanda awal persalinan. Namun, sekresi lendir ini dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu sebelum terjadi ketuban pecah.

Salah satu tanda yang paling mudah dikenali bahwa persalinan akan dimulai adalah pecahnya selaput ketuban. Cairan ketuban merupakan cairan yang menjaga bayi tetap berada di dalam rahim, dan ketika selaput ketuban pecah, cairan tersebut keluar melalui vagina.

Pada beberapa ibu, keluarnya cairan ketuban bisa terjadi secara tiba-tiba dalam jumlah banyak, sedangkan pada ibu lainnya, keluarnya cairan ketuban bisa terjadi secara perlahan. Penting untuk segera menemui dokter atau bidan jika air ketuban Anda pecah, karena persalinan biasanya dimulai segera setelahnya

Sakit punggung seringkali menandakan bahwa tubuh ibu sedang bersiap untuk melahirkan. Nyeri ini dapat terjadi secara berkala dan disertai rasa nyeri. Pada beberapa ibu, nyeri ini bisa lebih terasa dibandingkan kontraksi perut. Ciri-ciri kontraksi pada ibu hamil

Selain tanda-tanda umum yang menandakan bahwa persalinan sudah dekat, kontraksi merupakan ciri utama yang menandakan bahwa tubuh siap untuk melahirkan. Namun, tidak semua kontraksi berarti persalinan akan segera terjadi. Sebab ada dua jenis kontraksi yang perlu diketahui ibu hamil, yaitu kontraksi Braxton-Hicks dan kontraksi Braxton-Hicks sebenarnya.

Kontraksi Braxton-Hicks, juga dikenal sebagai “persalinan palsu” atau kontraksi palsu. Kondisi ini biasanya muncul pada trimester ketiga. Kontraksi ini tidak teratur dan tidak berlangsung lama. Penyakit ini biasanya datang dan pergi tanpa pola yang konsisten dan tidak menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu.

Braxton Hicks biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti, meski mungkin menimbulkan sedikit ketidaknyamanan. Salah satu cara membedakan Braxton Hicks dengan kontraksi sebenarnya adalah kontraksi ini biasanya mereda ketika ibu mengistirahatkan atau memposisikan tubuhnya.

Berbeda dengan kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi sebenarnya atau kontraksi persalinan lebih teratur dan konsisten. Kontraksi ini dimulai dengan intensitas rendah, namun secara bertahap menjadi lebih kuat dan lebih sering. Pada awalnya, kontraksi mungkin terjadi setiap 20-30 menit, namun lama kelamaan kontraksi akan semakin lama semakin pendek hingga terjadi setiap beberapa menit.

Kontraksi pertama akan menimbulkan nyeri yang sangat hebat pada punggung bagian bawah dan menjalar hingga ke perut. Jika kontraksi ini semakin kuat, meskipun ibu beristirahat atau mengubah posisi tubuh, berarti proses persalinan tetap berjalan.

Selain itu, kontraksi dini juga biasanya menyebabkan perubahan pada rahim, yakni rahim mulai terbuka lebar. Jika kontraksi terjadi setiap lima menit dan berlangsung selama satu menit, inilah saatnya pergi ke rumah sakit atau segera mencari pertolongan medis. Kapan Anda harus pergi ke rumah sakit?

Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui kapan harus pergi ke rumah sakit bersalin sesegera mungkin. Berikut beberapa kondisi yang perlu segera mendapat pertolongan medis bagi ibu: Air ketuban pecah, apalagi jika cairan yang keluar berwarna hijau atau coklat, itu menandakan bayi sedang stres. Kontraksinya teratur setiap lima menit dan berakhir dalam satu menit. Pendarahan berlebihan dari vagina. Gerakan bayi tiba-tiba menjadi lambat atau kurang dari biasanya.

Setiap ibu hamil mungkin mengalami tanda dan gejala persalinan yang berbeda-beda, namun mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Menjelang persalinan, tubuh ibu akan menunjukkan berbagai tanda bahwa waktu persalinan sudah dekat. Mulai dari proses melahirkan hingga pecahnya ketuban, setiap perubahan tersebut merupakan bagian dari proses alami yang mempersiapkan ibu dan bayi untuk dilahirkan.

Selain itu, kontraksi yang teratur dan semakin intens merupakan tanda persalinan telah dimulai. Bagi ibu yang mengalami gejala tersebut, penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis dan mempersiapkan segala sesuatunya demi kelancaran proses persalinan. (Pengembangan/Kenikmatan Konten)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *