Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan sebesar 0,25% hingga April 2024.
Vidyashanti, Kepala BPS Amalia, mengatakan inflasi April 2024 yang bertepatan dengan Idul Fitri jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2024 yang bertepatan dengan awal Ramadhan.
Ia mengatakan inflasi April 2024 lebih rendah dibandingkan lebaran tiga tahun terakhir, yakni April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021.
Hal ini terjadi karena volatilitas harga mengalami penurunan pada April 2024 setelah mengalami inflasi selama 7 bulan berturut-turut, ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (2/5/2024).
Dikatakannya, sektor atau kelompok yang paling besar menyumbang penurunan harga pada April 2024 adalah sektor transportasi yakni sektor transportasi. 0,12%, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang hanya 0,01%.
Sedangkan jika kita melihat kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada bulan ini memberikan kontribusi penurunan sebesar 0,01%. Berbeda sekali dengan bulan lalu yang memberikan kontribusi penurunan harga yang signifikan, ujarnya.
Amalia juga mengatakan, sektor transportasi menjadi sektor yang turut menyumbang anjloknya harga saat lebaran dalam 5 tahun terakhir.
“Kenaikan tarif pada April 2024 terutama disebabkan oleh kenaikan tarif perjalanan udara dan tarif lalu lintas kota,” ujarnya.
Tarif pesawat naik 8,05% pada lebaran atau April 2024, setelah turun 0,97% pada Maret 2024.
Sementara itu, kenaikan harga kendaraan antar kota mulai Februari 2024 akan berlanjut hingga Lebaran pada April 2024.
Tonton lagi videonya: Jatuhnya harga pangan melebihi upah minimum pekerja
(kg/kg)