Jakarta –

Tanpa disadari, semakin banyak orang yang menikmati simulasi hubungan dengan kecerdasan buatan. Pacar AI semakin banyak dicari oleh para lajang.

Di Post Money, mereka membelanjakan uangnya untuk “pacar AI”, atau chatbot yang menyimulasikan suatu hubungan.

Dia menyadari bahwa pada akhirnya seseorang akan memonetisasi pasar seperti yang dilakukan Match Group dengan aplikasi kencan.

“Saya pikir dia bercanda, tapi dia adalah seorang lajang berusia 24 tahun yang sangat mencintainya,” tulis Isenberg.

Hingga saat ini, Match Group yang dimiliki oleh Tinder, Hinge, Match.com, OKCupid, Plenty of Fish, dan beberapa perusahaan lainnya memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $9 miliar atau Rp 146 triliun. Seperti yang ditunjukkan oleh CEO perusahaan induk Late Checkout, seseorang akan membuat versi AI ini dan menghasilkan satu miliar dolar atau lebih.

Selama wawancara, Isenberg mengatakan dia tidak berbasa-basi ketika pemuda itu menjelaskan alasannya, mengacu pada kemampuannya untuk “bermain” dengan mitra AI-nya seperti cara beberapa orang bermain video game. Mereka mengirim pesan suara dan menyatakan suka dan tidak suka sebagai alasan mengapa dia menghabiskan begitu banyak uang untuk itu.

Ada lagi anonim yang menceritakan kepada rekan-rekannya bahwa dia sangat tertarik dengan Candy.ai dan Cupid.ai. Keduanya mengizinkan percakapan seksual yang dilarang oleh aplikasi lain. Seorang penggemar Boyfriend AI memberi tahu Isenberg bahwa ini seperti aplikasi kencan.

Ada reaksi beragam, beberapa mengatakan era kecerdasan buatan telah tiba. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa seseorang yang dekat dengan kita akan mulai menggunakan pacar AI, meskipun mereka tidak mengakuinya.

Meskipun banyak yang tertarik pada cerita tentang orang-orang yang lebih memilih berteman dengan kecerdasan buatan daripada orang sungguhan, hanya sedikit yang mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat menghasilkan uang bagi investor. Ironisnya, hal ini mengurangi interaksi antarmanusia nyata yang didambakan banyak orang.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizaki Pratama, salah satu peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Tonton video “Marcella ‘NKCTHI’ Takut Karirnya Tergantikan Kecerdasan Buatan” (fay/fay).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *