Pria –
Di seluruh dunia, garis pantai terancam oleh naiknya permukaan air laut. Dan badai yang datang pun semakin kuat.
Mengutip CNN, Jumat (6/9/2024), negara-negara kepulauan dan kota-kota pesisir telah mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri, mulai dari membangun tembok laut hingga mengeruk pasir dari dasar laut dan memompanya ke pantai.
Di Maladewa, bentangan garis pantai sepanjang 900 kilometer yang terdiri dari sekitar 1.200 pulau di Samudera Hindia, Laboratorium Perakitan Mandiri Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan organisasi Invena sedang mengerjakan solusi alami.
Dengan menggunakan struktur bawah air, mereka menggunakan kekuatan laut untuk mengumpulkan pasir di area yang dipilih dengan cermat untuk melindungi pulau-pulau tersebut. Padahal, cara ini berpotensi menumbuhkan pulau-pulau baru.
Pada tahun 2019, organisasi ini melakukan uji coba lapangan di Maladewa. Diketahui, hampir seluruh wilayah pesisir pulau ini mengalami erosi.
Berbagai pengujian dilakukan, antara lain jaring tali bawah air yang diikat dengan simpul rapat untuk menampung pasir. Sebagian besar pekerjaan dilakukan di perairan dangkal terumbu karang di selatan ibu kota Malé.
Mereka menggunakan bahan yang berubah dari tekstil menjadi beton keras ketika disemprot dengan air untuk membuat penghalang di dasar laut untuk menampung pasir.
Dalam satu percobaan lapangan, sebuah taman terapung ditanam di atas bukit pasir. Nanti akan terlihat apakah akarnya dapat membantu menstabilkan pasir yang terkumpul, dan mengumpulkan lebih banyak lagi.
Ini mungkin bukan hal baru. Ide pemanfaatan hutan bakau untuk melindungi pantai sudah ada sejak lama. Namun, ada data dan teknologi serius di balik pekerjaan ini. Saksikan video “Pemandangan jalan penghubung 2 desa di Lumajang yang tertimpa gelombang” (msl/wsw)