Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan merelaksasi besaran cadangan belanja yang diblokir sementara atau disesuaikan secara otomatis (AA). Awalnya, anggaran yang terhambat sementara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp50,14 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, kebijakan koreksi otomatis akan terus diterapkan secara selektif. Dalam hal ini, Kementerian Keuangan akan mempertimbangkan pembukaannya sesuai dengan kondisi keuangan negara.
Otomatis penyesuaiannya, soal relaksasi, akan selalu dilakukan secara selektif dan melihat kondisi keuangan negara. Saya kira ini sangat sesuai dengan apa yang diberikan Perbendaharaan Negara kepada kita dalam mengelola keuangan negara, katanya. Sri. Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (9/7/2024).
Sayangnya, Sri Mulyani tidak menjelaskan besaran anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) yang akan dibuka, serta fungsi utamanya. Dia memastikan hal tersebut tidak mempengaruhi gambaran umum defisit yang diperkirakan mencapai Rp 609,7 triliun atau 2,70% terhadap PDB (PDB) pada akhir tahun.
“Sesuai dengan praktik sebelumnya, jika ada prioritas yang mendesak maka penyesuaian otomatis dapat diaktifkan untuk mendanai kegiatan-kegiatan nasional yang paling penting dan benar-benar penting dan mendesak,” ujarnya.
Sebelumnya, Penyesuaian Otomatis mengharuskan seluruh K/L memblokir anggaran yang dianggap penting di awal tahun. Dengan kebijakan ini, K/L mengarah pada penentuan prioritas biaya-biaya yang benar-benar penting agar mempunyai ketahanan terhadap ekspektasi jika perubahan harus menghadapi dampak ketidakpastian global.
Apabila terdapat kebutuhan yang penting, maka K/L dapat mengajukan usulan relaksasi Penyesuaian Otomatis pada Semester II-2024 dengan menggunakan cara revisi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 62/PMK.02/2023 tentang anggaran. Perencanaan, Anggaran Penerapan. , dan Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan.
Anggaran sementara bersumber dari dana Rupiah Murni (RM). Tugas penting penyiapan otomatis adalah pembelian barang-barang yang tidak dapat diukur, tidak mendesak atau tidak dapat ditunda, sebaiknya dari 10 akun harga pokok barang yaitu honor, perjalanan dinas, paket rapat, pembelian peralatan lain dan pembelian. barang lainnya di luar negeri. barang kerja.
Sedangkan anggaran yang dikeluarkan dari kebijakan Penyesuaian Otomatis adalah biaya bantuan sosial (bansos) yang meliputi penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan, Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu sembako, biaya terkait pemilu. di atas panggung. , biaya terkait IKN, biaya pembayaran kontrak tahun jamak, biaya untuk membayar ketersediaan layanan, biaya otonomi baru, dan biaya untuk mendukung perluasan padi dan jagung. (bantuan/das)