Jakarta –
Harga akar parut sekarang terkait dengan kenaikan harga normal. Dari PR sebelumnya, 10.000 hingga 15.000 untuk 20.000 hingga 25.000 rps per zat.
Usin sebagai penjual Kota Baru, Kota Baru, Bekasi Barat, mengatakan harganya telah dimulai dari awal tahun hingga awal puncaknya sebelum bulan berikutnya. Menurutnya, kenaikan harga bahan baku untuk santan adalah karena kurangnya penawaran. Penjual harga terlalu tinggi.
“Sulit untuk menjadi sulit. Faktanya, dari kota, pertanian, juga sulit, sulit,” katanya AFP di tempat pada hari Jumat (4/4/2025).
Dia mengatakan bahwa kekurangan penawaran meningkatkan harga, pada saat yang sama, mengurangi jumlah dengan ruptur parut yang dapat dikurangkan dari penyedia. Secara otomatis dapat mengambil 100 hal sehari, sekarang hanya 80 hal.
Sementara itu, diterjemahkan tradisional yang dinegosiasikan di distrik Klender SS menyebut harga tinggi gula kelapa di Deden adalah karena kurangnya disposisi. Menurutnya, situasi ini benar -benar mulai terasa sebelum bulan bulanan.
“Harga turun karena rendah. Jika saya biasanya memilihnya dari dua penjual, seperti yang langka. Kekurangannya lebih awal,” kata Denden.
Kalau tidak, dia mengatakan itu adalah yang paling sedikit karena jumlah ekspor yang dikeluarkan di luar negeri. Untuk mengurangi bahan baku yang mengalir di pasaran, secara otomatis dikurangi.
Dengan demikian, batu tradisional tradisional di SS Klender mengatakan bahwa bahan baku Johari untuk menjual banyak petani daripada di wilayah tersebut.
“Itu juga harus dijual di kilog apa pun. Jika saya mendengarnya, itu bisa satu kilogram. 13.000,” kata Johari.
Situasi ini kemudian memberikan pemasok dari produsen yang membuat pasokan pasar. Untuk permintaan pasar, pengembang di akhir pengembang mengambil harga mereka secara langsung karena biaya perjalanan.
“Di masa lalu, kami telah mengambil banyak ayam, sekarang kami meminta bahwa sekali dan sehari akan dikirim sekali dan sehari.
“Sekarang mereka mengumpulkan barang -barang di Sulawesi. Sudah lebih dari Lembbi, Lembang, biaya pengiriman, ya, harganya mahal,” katanya lagi. (IGO / FDL)