Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia bereaksi terhadap pemberitaan di media sosial tentang dokumen rahasia BPOM tentang vaksin polio nOPV2 yang dinilai berbahaya bagi masyarakat.
Melalui situs resminya, BPOM menyatakan informasi bocornya dokumen rahasia yang dimuat di portal berita Yayasan Pembela Hak Konstitusi Indonesia (YAKIN) adalah informasi yang tidak benar.
BPOM dalam laman resminya, Sabtu (8/3/2024), mengatakan, “Tautan dokumen yang tercantum dalam laporan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia, sehingga pengungkapan dokumen rahasia akan berdampak buruk bagi masyarakat. tidak dibuat.” Menjadi.” ). ).
BPOM mengungkapkan, vaksin baru poliovirus tipe 2 (nOPV2) atau vaksin polio yang diproduksi PT Bio Pharma telah lolos uji klinis Tahap 1, 2, dan 3 dan telah dilakukan evaluasi oleh BPOM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat (COMNAS).
“Anggota Komisi Nasional Penilai Obat merupakan para ahli dari berbagai bidang antara lain perguruan tinggi, rumah sakit, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kelompok Penasihat Teknis Imunologi Indonesia (ITAGI) dan asosiasi dokter lainnya,” kata BPOM.
BPOM menyatakan berdasarkan hasil evaluasi tersebut, vaksin polio memenuhi syarat keamanan, khasiat, dan mutu, serta mendapat izin edar pada Desember 2023. Oleh karena itu, vaksin ini aman digunakan pada Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN). . ) program.
Vaksin tersebut juga memenuhi kriteria prakualifikasi (PQ) WHO dalam hal mutu, keamanan, dan kemanjuran, termasuk memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Metode Uji Klinis yang Baik (CUKB), kata BPOM.
Vaksin nOPV2 yang diproduksi oleh PT Bio Farma merupakan satu-satunya vaksin nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap permasalahan KIPI.
BPOM juga mengimbau masyarakat untuk menginformasikan kepada petugas kesehatan mengenai efek samping yang terjadi setelah penggunaan vaksin dalam program vaksinasi sebagai bagian dari farmakovigilans. Saksikan video “Kementerian Kesehatan merinci narasi vaksin polio menyebabkan kanker dan HIV” (suc/top)