Jakarta –
Barat mulai mengizinkan senjatanya digunakan oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Belanda telah menyatakan tidak masalah jika Ukraina menggunakan jet tempur F-16 untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia. Mereka telah tiba di Ukraina.
“Jika Anda mempunyai hak untuk membela diri, tidak ada pembatasan penggunaan senjata. Ini adalah prinsip umum,” kata Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot di sela-sela pertemuan informal para menteri luar negeri NATO. Di Praha.
Dia mengutip Pasal 51 Piagam PBB, yang menjamin hak untuk membela diri, sebagai alasan Ukraina berpotensi menggunakan jet tempur yang dipasok Barat di wilayah Rusia. “Belanda siap melakukan segala kemungkinan agar F-16 terbang di atas langit Ukraina sesegera mungkin,” katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen juga mengatakan bahwa Ukraina dapat menggunakan jet tempur F-16 Denmark untuk menyerang sasaran militer di Rusia karena mematuhi hukum perang. “Negara-negara yang diserang harus mampu meresponsnya sendiri.”
Belanda dan Denmark berjanji pada Agustus 2023 untuk bersama-sama memasok 61 jet tempur F-16 dengan persetujuan AS. Selain itu, Norwegia juga telah mengonfirmasi niatnya untuk menyediakan jet tempur F-16. Belgia juga akan memasok F-16 ke Ukraina, tetapi hingga tahun 2025.
Belanda mengumumkan sedang mempersiapkan pengiriman 18 pesawat pertama ke Ukraina pada bulan Desember, kemudian menambah jumlahnya menjadi 24. Total, mereka berjanji akan mengirimkan 42 jet tempur ke Kiev. F-16 pertama akan tiba di Ukraina pada Juni 2024. 10 pilot Ukraina pertama telah menyelesaikan pelatihan penerbangan F-16 di Inggris.
Di masa lalu, Barat membatasi penggunaan senjata hanya di wilayah Ukraina. Mereka khawatir bahwa menyerang sasaran di Rusia dengan senjata NATO hanya akan meningkatkan konflik. Namun kemajuan Rusia di wilayah Kharkov telah meyakinkan sekutu bahwa untuk bertahan hidup, Ukraina juga harus menghancurkan sasaran militer di sisi lain perbatasan.
Bulan lalu, Rusia melancarkan serangan besar-besaran di sana dan merebut beberapa desa. Kemajuan Rusia menimbulkan ancaman serius bagi Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina, yang berjarak 30 kilometer dari perbatasan. Setelah meningkatnya tekanan dari Ukraina dan negara-negara Eropa, Amerika Serikat setuju untuk mengizinkan Kyiv menyerang Rusia dengan senjata Barat.
Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken membenarkan bahwa keputusan itu diambil atas permintaan Ukraina. “Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina mendatangi kami dan meminta izin untuk menggunakan senjata yang disediakannya untuk mempertahankan diri dari agresi di dekat Kharkov, serta melawan pasukan Rusia yang dimobilisasi,” kata Blinken di sisi Rusia yang berbatasan dengan video tersebut. Putin menyebut kehadiran pasukan Barat di Ukraina sebagai provokasi Perang Dunia Ketiga” (fyk/rns )