Jakarta –

Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Clearing Berjangka Indonesia (KBI) mendukung upaya pemerintah Sumbar dalam mencapai ketahanan pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan global pada tahun 2045.

Pemerintah Provinsi Sumbar saat ini tengah fokus mempercepat penerapan ekosistem resi gudang di Sumbar. Pemerintah akan mengoptimalkan penerimaan 5 (lima) gudang di Sumbar yang saat ini berada di Kabupaten Pasman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tana Data, dan Kabupaten Limapulhu Kota.

Strategi percepatan ini kemudian dijabarkan oleh PT KBI dengan meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan mengenai manfaat Sistem Resi Gudang (SRG), mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam pengembangannya serta mengembangkan pendekatan SRG yang efektif di daerah untuk diterapkan.

Sumatera Barat mempunyai potensi besar di bidang pertanian dengan produk unggulan seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, kakao dan Gambia. Namun, sektor ini menghadapi beberapa tantangan, seperti ketidakstabilan harga yang signifikan, terbatasnya akses terhadap modal, dan infrastruktur penyimpanan dan pemrosesan yang tidak memadai.

“Dengan FGD ini, KB berupaya menciptakan forum koordinasi yang efektif antar pemangku kepentingan dalam pengembangan SRG di Sumbar. Kami yakin SRG dapat menjadi solusi untuk menstabilkan harga komoditas, meningkatkan akses permodalan bagi petani dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan.Minggu (2/5/2024), kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT KBI Saidu Solihin dalam keterangannya.

Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya dukungan kebijakan yang kuat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) diharapkan memiliki distribusi anggaran dan program kerja yang jelas untuk keberlanjutan. implementasi dukungan WRS, termasuk pengembangan ekosistem resi gudang. .

KBI sebagai lembaga yang berperan dalam mendukung perdagangan berjangka mineral berkomitmen mendukung penerapan WRS di Indonesia, termasuk Sumatera Barat. Entitas terpisah adalah entitas yang terpisah, terpisah, terpisah

FGD ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai manfaat SRG, identifikasi kendala dan peluang utama, serta strategi dan rekomendasi yang jelas dan terukur dalam penerapan SRG di Sumatera Barat. Dengan cara ini, stabilitas harga dapat tercipta, akses terhadap permodalan dapat ditingkatkan dan kualitas hasil pertanian dan perkebunan di kawasan ini dapat ditingkatkan secara signifikan.

Diawali dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang dipimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar, berbagai organisasi berkumpul untuk menjalin kerja sama.

Acara dibuka oleh Gubernur Sumbar, Bapak Maheldi Asharullah, bersama Bank Indonesia (BE), Kantor Perwakilan Sumbar dan Kadin Sumbar. Turut hadir Wakil Gubernur Sumbar Bapak Adi Zoinali, Kepala Biro Pengembangan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi Bappebti Bapak Hirono Hadi Prasito, dan Direktur Pengembangan Usaha Bapak Saidu Solihin. Pekerjaan Bapak Yos Skundarisa sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Kliring Dagang Berjangka Indonesia (PT KBI) dan PT Kliring Dagang Berjangka Indonesia (PT KPBI) sebagai perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia. (bunuh bunuh)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *