Jakarta –
Pemerintah masih berupaya menindak impor pakaian dari negara lain ke pasar lokal. Pasar Tanah Abang juga menjadi salah satu tempat penyerangan produk impor.
Pantauan detikcom, Senin (12/8/2024) di Jembatan Blok A Lantai 1 Pasar Tanah Abang banyak dijual pakaian impor buatan China, misalnya pakaian anak. Hal ini terlihat pada label pakaian yang bertuliskan China. Harga jualnya pun bervariasi yakni Rp 25.000-40.000.
Sweater anak misalnya harganya Rp 42.500. Pada baju tersebut terdapat label pakaian Made in China tanpa sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Di tempat berbeda, baju anak laki-laki usia 2-3 tahun dibanderol Rp 57.000 sepasang. Pada labelnya juga tertera Made in China tanpa sertifikasi SNI. Lalu ada ukuran anak 6-7 tahun, harganya Rp 90.000 per pasang.
“Iya pastinya kita semua dari China, kita jual berpasangan, ukurannya berbeda-beda,” kata salah satu penjual di detikcom.
Lalu, detikcom membandingkan label produk yang didatangkan dari berbagai tempat. Dari segi bahan keduanya halus dan lembut. Namun di tempat lain ada sertifikat SNI seharga Rp 75.000.
Sebelumnya, detikcom juga memperhatikan banyak pedagang di Pasar Tanah Abang di Blok A dan Blok B yang berjualan pakaian anak-anak. Di Pasar Tanah Abang Blok A terdapat pakaian anak-anak dengan label Made in Indonesia.
Sedangkan untuk model pakaiannya terdapat perbedaan. Diimpor dari China, model bajunya dibalut warna-warna cerah. Sedangkan baju buatan Indonesia cenderung single layer dengan desain yang sederhana. Harga eceran barang Made in Indonesia adalah Rp 75.000-150.000 tergantung model dan ukurannya. (gambar/gambar)