Jakarta –

Pemerintah melalui Kementerian Pembangunan dan Reformasi Sumber Daya Negara (PANRB) terus mengembangkan sumber daya digital nasional dengan satu tujuan. Rencananya layanan publik berupa aplikasi ini akan diluncurkan pada Oktober mendatang.

Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Program Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Kantor PANRB Cahyono Tri Birowo menjelaskan, pengajuan Program Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) selanjutnya akan mencakup beberapa layanan dari berbagai departemen/lembaga. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu datang ke kantor/fasilitas pelayanan untuk mengurusnya.

Ada sembilan sektor yang sangat penting yang digabungkan dalam satu pusat layanan publik digital, yakni pendidikan, kesehatan, sosial, pengelolaan masyarakat terpadu dengan identitas digital, transaksi keuangan negara, pelayanan negara, portal layanan publik, satu data Indonesia, dan kepolisian.

“Oktober ini akan tercapai. Yang penting kita sudah punya aset dan uang. Kita sudah punya landasannya, kita akan membuka cakrawala baru yang besar,” kata Cahyono dalam Akselerasi Transformasi Digital & Integrasi Digital Nasional. Acara peresmian, Creative Hall Mbloc, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Peruri Digital Security (PDS) Teguh Kurniawan Harmanda menjelaskan perkembangan permintaan layanan publik ini. Saat ini aplikasi sedang dalam tahap pengembangan 40%. Targetnya pada bulan Juli versi Beta akan dirilis.

“Memang benar kami masih menyusun rencana untuk mencapai bulan Oktober, nanti akan ada produk Beta yang ditujukan untuk bulan Juli. Produk Beta sendiri belum mencapai 100%, tapi ini demo untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakannya. itu,” kata seorang pria bernama Manda.

Ia mengatakan, versi Beta ini nantinya akan mencakup tiga hingga empat layanan. Namun, dia belum bisa menyebutkan nama layanan tersebut karena masih dalam tahap pengembangan.

Dikatakannya, dalam program ini banyak departemen yang melengkapi aplikasinya. Namun ada beberapa layanan yang masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, pada akhir tahun 2024, pihaknya bisa menyelesaikan layanan tersebut.

Direktur Bisnis Digital Peruri Farah Fitria Rahmayanti membenarkan, aplikasi ini tidak membuat aplikasi yang sama seperti yang pertama, melainkan hanya memuat data dari dinas dan lembaga terkait. Sehingga bisa digabungkan menjadi satu portal atau departemen.

“Jadi, ini bukan aplikasi dari masing-masing layanan. Kita gabungkan dalam satu portal, lalu kita lakukan integrasi. Jadi, tidak harus login satu per satu. Intinya, satu identitas dalam satu aplikasi,” ujarnya.

Apalagi, proyek jangka panjang ini akan terus berlanjut meski terjadi pergantian pemerintahan. Karena masih dalam tahap awal, kemungkinan masih memerlukan proses yang panjang.

“Ini kelanjutan yang kita harapkan menjadi landasan dari awal pemerintahan baru. Oleh karena itu, ini akan berlanjut dari akhir pemerintahan saat ini hingga pemerintahan baru,” jelasnya. (dasi/dasi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *