Jakarta –
Di awal tahun, pemerintah menggemakan impor banyak makanan, termasuk gula untuk mencapai tujuan dirinya sendiri. Namun, pemerintah baru -baru ini diputuskan untuk mengimpor gula mentah (gula mentah) menjadi 200.000 ton sebagai cadangan makanan negara.
Menanggapi bahwa pemimpin Badan Pangan Nasional Ariciy Passeta Adi menjelaskan bahwa makanan sendiri berarti bahwa kontribusi produksi pangan dalam 90%. Keputusan untuk mengimpor gula telah dihapus karena pemerintah mendeteksi harga gula yang berjanji untuk naik, bahkan jika produksi dalam negeri sudah cukup.
“Jika self -efisiensi berarti jika produksi memenuhi dari 90% lokal hingga 100%.
Saat ini, stok Sugar Reserve telah mencapai 4,5 juta ton. Di sisi lain, kebutuhan akan konsumsi gula akan mencapai 250 ribu ton. Jika terlihat, Tariie memperkirakan bahwa bagian saat ini akan cukup untuk lima bulan ke depan.
Dia mengatakan bahwa lapisan cadangan gula ini akan dituangkan jika harga gula bekerja saat dia menunggu panen jatuh pada bulan April-Mei.
“(Informasi gula juga merupakan cadangan makanan negara. Sekitar 200 ribu ton, tidak dinyatakan. Karena harga gula harus diambil hari ini.
Jacob mengatakan bahwa harga gula hari ini telah mencapai Rp 15 700 / kg. Faktanya, pemerintah telah menetapkan harga RP 14.500 / kg. Untuk alasan ini, ia menjelaskan bahwa pemerintah akan terus memberi harga gula di tingkat pertanian.
Tariie juga memastikan gula mentah impor yang dimaksudkan untuk konsumsi gula, non-industri. Setelah penugasan impor ditangani untuk pedagang negara bagian (benjolan), seperti makanan di ID, Pt Ptebobunan Nusantara (PTPN), dalam Bulog.
Namun, seseorang tidak dapat memastikan jika gula impor masuk Indonesia. Untuk hari ini disebutkan di salib.
“Biasanya membutuhkan waktu. Butuh waktu karena diaktifkan bahwa kita bisa mendapatkan protokol. Para menteri untuk menteri oleh menteri oleh menteri oleh menteri untuk menteri makanan untuk mempersiapkan para menteri makanan untuk mempersiapkan para menteri makanan untuk bersiap.
Periksa juga videonya ‘Zulhas: tidak ada nasi impor, gula, dan garam tahun ini!’:
(RRD / RD)