Jakarta –

Armada helikopter Iran yang menua telah menjadi sorotan sejak kecelakaan pekan lalu yang menewaskan Presiden Ibrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdullah Khan dan pejabat lainnya. Mereka menaiki helikopter Bell 212 buatan Amerika yang berusia hampir setengah abad.

Armada terbang Iran berusia beberapa dekade, dan berbagai modelnya diperoleh sebelum Revolusi Islam 1979. Akibat sanksi internasional yang sudah berlangsung lama, terdapat kesulitan dalam penyediaan pemeliharaan dan suku cadang. Hal ini sangat mempengaruhi operasi sehingga jumlah pasti pesawat yang beroperasi tidak diketahui. Rangkuman yang dilansir DetikINET dari Anatolia adalah sebagai berikut:

AS memproduksi helikopter

Sebagian besar armada helikopter Iran adalah buatan AS, termasuk Sikorsky SH-3 Sea Kings, RH-53D Sea Stallions, Boeing CH-47 Chinooks, dan berbagai model Bell. Helikopter ini dibeli sebelum revolusi 1979.

Iran mengoperasikan 8 Sikorsky SH-3 Sea Kings, awalnya dirancang untuk peperangan anti-kapal selam, kemudian diadaptasi untuk mengangkut VIP. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei jarang menggunakan helikopter dan lebih memilih pesawat meskipun memiliki armada VIP. Helikopter ini digunakan oleh Angkatan Laut AS dari tahun 1961 hingga 2006.

Iran juga memiliki beberapa Kuda Laut RH-53D. Helikopter ini pertama kali terbang pada tahun 1964 dan mulai beroperasi pada tahun 1966, pensiun pada tahun 2020.

Boeing CH-47 Chinook, yang terkenal dengan kemampuan angkat beratnya, juga menonjol dalam armada Iran. Iran menerima lebih dari 100 unit Chinook dari AS sebelum revolusi; beberapa diantaranya hilang selama perang Iran-Irak pada tahun 1980an.

Selain itu, model seperti Bell 206, Bell 212 dan Bell 214 termasuk dalam inventaris Iran, namun status operasionalnya dipertanyakan. Militer Iran saat ini memiliki 32 helikopter Bell 212 dan Bell 214. Terdapat dua helikopter Bell 412, versi perbaikan dari Bell 212 yang pertama kali terbang pada tahun 1979.

Terakhir, ada 12 helikopter Kaman HH-43 Huskie buatan AS yang pertama kali terbang pada tahun 1953 dan pensiun pada tahun 1970an. Tidak ada bukti bahwa Teheran secara aktif menggunakannya.

Helikopter buatan Rusia

Armada Iran juga memiliki beberapa model helikopter buatan Rusia, termasuk Mil Mi-8/17, yang dikenal karena keserbagunaannya dan pilihan populer untuk transportasi militer.

Iran diyakini memiliki setidaknya lima helikopter Mi-17, yang dapat melakukan berbagai misi, termasuk transportasi kargo dan misi bersenjata. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1960an, Mil Mi-17 mulai beroperasi pada tahun 1975 dan masih dalam produksi.

Rusia mengirimkan sekitar 21 helikopter Mil Mi-171S, versi upgrade dari Mi-17, ke Iran antara tahun 1999 dan 2001, namun jumlah pastinya tidak diketahui.

Helikopter serang

Sebagian besar armada helikopter serang Iran terdiri dari SuperCobra Bell AH-1 AS. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1969 dan dihentikan produksinya pada tahun 2020. Helikopter 202 Iran dikenal sebagai AH-1J Internasional. Beberapa helikopter tersebut diyakini hilang selama perang Iran-Irak.

Iran juga mengoperasikan Mil Mi-24 milik Rusia, sebuah helikopter serang yang kuat dengan daya tembak dan pelindung yang kuat. Helikopter tersebut telah diproduksi sejak tahun 1972 dan saat ini digunakan di 50 negara.

Iran baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa mereka telah membeli helikopter serang Mi-28 dari Rusia, yang terkenal dengan kemampuan tempurnya. Rencana produksi bersama helikopter serang Mi-28 dan Ka-52 juga diumumkan di Iran.

Produksi lokal

Iran telah berusaha memproduksi dan memodifikasi helikopter yang ada di dalam negeri karena sanksi dan kekurangan suku cadang. Shabaviz 206-1 adalah versi rekayasa dari Augusta-Bell AB-206, dan Shabaviz 2-75 berasal dari Iran Bell 214C. Keduanya menghadapi litigasi paten di Amerika Serikat.

Iran juga mengembangkan helikopter ringan mirip Bell 206, Shahid-278 yang merupakan gabungan beberapa helikopter.

Saba-248, yang dioperasikan Iran pada 2016-2017, adalah helikopter multi-peran bermesin ganda dan bersayap empat yang mirip dengan Agusta Westland AW119 dan Bell 427.

Iran juga mengembangkan secara internal helikopter AH-1J Cobra, yang tidak dapat digunakan karena kekurangan suku cadang, dan menamakannya PANHA 209-1. Kini mereka telah meningkatkan sistem lapis baja, radar dan inframerah, dan dapat menembakkan rudal anti-tank.

Diperkenalkan pada Mei 2009, Shahid-285 diklaim sebagai helikopter serang canggih yang mampu melakukan pertempuran laut dan udara. Tonton video “Fakta Pembunuhan Presiden Iran: Kecelakaan Helikopter – Wakil Presiden Bertanggung Jawab” (fyk/fyk).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *