Jakarta –
Bukan hanya Amerika saja yang khawatir untuk memperluas industri semikonduktor negaranya, Korea Selatan juga ingin mereka memenangkan persaingan di industri ini.
Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, membenarkan akan menghabiskan dana hingga 10 triliun won atau sekitar Rp 117.000.000 untuk mendanai penelitian dan investasi dalam sebuah cuitan. Ia juga mengatakan, informasi lebih detail mengenai uang tersebut akan diungkap dalam waktu dekat.
Namun yang jelas insentif ini akan diberikan kepada berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasok semikonduktor, seperti produsen material chip, peralatan chip, dan juga perusahaan chip non-fab.
Bentuk insentifnya pun berbeda-beda, mulai dari pembiayaan utang hingga pengumpulan dana dari pemerintah atau swasta, seperti dilansir detikINET dari Reuters, Selasa (14/5/2024).
Saat ini Korea Selatan juga sedang membangun fasilitas manufaktur skala besar di Yongin yang disebut-sebut sebagai fasilitas manufaktur terbesar di dunia.
Pada suatu saat, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjanji akan menggunakan seluruh keahliannya untuk memenangkan “perang” di industri chip, sekaligus menjanjikan keuntungan pajak atas investasi tersebut.
Selain Korea Selatan, ada juga Amerika yang ingin mengembangkan industri chipnya. Mereka memberikan insentif melalui CHIPS dan Science Act kepada perusahaan chip.
CHIPS merupakan singkatan dari Creating Helpful Incentives to Produce Semiconductors, dan total insentif yang disiapkan mencapai USD 100 miliar atau Rp 1,626 triliun dan yang sudah disalurkan hingga saat ini mencapai USD 39 miliar atau Rp 634 triliun. Dari stimulus sebesar itu, total pendapatan pembuat chip di Amerika akan mencapai USD 327 miliar dalam satu dekade mendatang. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo telah menetapkan sasaran bahwa pada tahun 2030, 20% merek ternama dunia akan dibuat di Amerika.
Amerika menjadi salah satu produsen semikonduktor terkemuka pada tahun 1990, dengan 37% chip dunia berasal dari Negeri Paman Sam, naik dari 12% saat ini. Alasannya, pemerintah negara lain saat itu sangat berani memberikan insentif, sedangkan Amerika tidak memberikan insentif.
Tonton video “Korea Selatan Siapkan Dana Pengembangan Chip Rp 117 T” (asj/fay)