Jakarta –
Pemerintah akan membentuk tim untuk membantu memerangi demam babi Afrika (ASF) yang menyebar di Indonesia. Rencana tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.
“Kita juga akan bentuk Satgas. Setelah itu ada Badan Karantina, ada Wamendagri, ada BNPB, ada Menteri Pertanian. Sebelum dibentuk kelompoknya, Satgas harus bekerja di bidangnya untuk segera mengambil tindakan, untuk mengatasinya,” kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan BPPT di Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).
Semua penyakit yang berhubungan dengan babi, demam babi Afrika sering disamakan dengan flu babi. Faktanya, keduanya adalah penyakit yang berbeda. Perbedaan antara demam babi dan demam babi Afrika
Demam babi Afrika (ASF) dan flu babi disebabkan oleh dua penyebab berbeda
Menurut situs Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, demam babi Afrika adalah penyakit virus hemoragik yang terutama ditularkan pada babi peliharaan dan babi liar. Penyakit ini disebabkan oleh virus DNA dari keluarga Asfarviridae. Virus ini menyebar di antara ternak melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, feses dan muntahan.
Saat ini demam babi Afrika belum bisa menular ke manusia.
Orang tidak bisa terkena demam babi di Afrika. Penyakit ini tidak dapat menular ke manusia melalui kontak dengan babi atau memakan daging babi.
Namun, daging yang terinfeksi ASF tidak boleh digunakan untuk memberi makan babi karena babi dapat tertular melalui cara ini. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberi makan babi dengan sisa makanan atau sampah dapur yang belum diolah dengan baik. Flu babi
Saat ini flu babi disebabkan oleh virus subtipe H1N1. Disebut flu babi karena mirip dengan penyakit pernafasan yang bisa diderita babi. Pada tahun 2009, pandemi H1N1 mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Menurut Klinik Cleveland, flu babi (H1N1) adalah penyakit pernafasan pada manusia. Virus ini dapat menyebar dari orang ke orang.
Ketika seseorang batuk atau bersin, tetesannya menyebar ke udara. Seseorang dapat tertular penyakit ini melalui penghirupan virus, dan mereka juga dapat tertular penyakit dengan menyentuh area yang terinfeksi lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Gejala flu babi (H1N1) mirip dengan flu biasa. Gejala mungkin muncul tiga hingga lima hari setelah terpapar virus. Gejalanya antara lain: Demam Menggigil Batuk Sakit tenggorokan Sakit tenggorokan atau nyeri badan Sakit kepala Kelelahan.
Inilah perbedaan antara flu babi Afrika dan flu babi. Demam babi afrika tidak menular ke manusia, sedangkan demam babi merupakan penyakit yang dapat menular ke manusia. Tonton video “Video: Kementerian Kesehatan menunjukkan bagaimana demam babi Afrika menyebar” (kna/kna)