Jakarta –

Meta, perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram, mengumumkan akan menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan aktivitas penipuan di Asia Tenggara dan Tenggara pada tahun 2024.

Kelompok ini berada di balik apa yang disebut penipuan penyembelihan babi, sebuah bentuk penipuan yang berkembang pesat dan memangsa orang-orang yang tidak menaruh curiga melalui hubungan palsu dan penipuan keuangan.

Diterbitkan Forbes, Sabtu (7/12/2024) dalam artikel yang dimuat di blog resminya, Meta menjelaskan cara kerja penipuan ini. Penjahat menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk membangun kepercayaan dengan korban, bertindak sebagai pasangan atau kontak romantis.

Begitu kepercayaan tercapai, para korban terpikat untuk melakukan investasi keuangan palsu, yang mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar.

Selama pandemi Covid-19, penipuan ini meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Organisasi kriminal telah memanfaatkan kesenjangan global dan menciptakan penipuan besar-besaran di Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, dan negara lain.

Menurut AS Institut Perdamaian, yang kompleksnya berfungsi seperti pabrik saat ini, menggunakan pekerja paksa, seringkali dengan kekerasan, untuk melakukan penipuan.

Pada tahun 2023, diperkirakan 300.000 orang akan dipaksa melakukan pekerjaan ilegal, dan kerugian tahunan yang dialami para korban mencapai lebih dari US$64 miliar.

Para pekerja ini dipaksa untuk berpartisipasi dalam penyembelihan babi, termasuk merawat para korban, memerankan drama, mengadakan pertemuan panjang dan menjalin hubungan antar keinginan sebelum mempercayai niat mereka untuk berinvestasi dalam proyek palsu.

Langkah terbaru Meta adalah menetapkan organisasi penipuan ini berdasarkan Undang-Undang Privasi dan Hak Asasi Manusia, sebuah klasifikasi yang biasanya diperuntukkan bagi kelompok teroris dan organisasi kebencian.

Opsi ini memungkinkan Meta untuk membuat lebih banyak keputusan dengan menghapus akun, halaman, dan grup yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Meta juga menerapkan langkah-langkah keamanan, termasuk memperingatkan pengguna akan aktivitas mencurigakan di Messenger dan Direct Message Instagram.

Selain upaya internal, Meta telah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum internasional, termasuk Kepolisian Kerajaan Thailand, untuk mengganggu jaringan ini dan menghentikan tanggung jawab operasional mereka.

Kolaborasi ini penting untuk memecah pekerjaan dan melindungi pengguna di seluruh dunia, menurut Meta.

Meskipun tindakan Meta merupakan langkah maju yang signifikan, penipuan babi masih jauh dari bisa diberantas. Pernyataan Meta menjadi pengingat bahwa pertarungan online membutuhkan kerja sama tim.

Meskipun perusahaan teknologi seperti Meta memainkan peran penting, kolaborasi dengan penegak hukum, pihak berwenang, dan pengguna sangat penting untuk memerangi meningkatnya kompleksitas dan ancaman kejahatan dunia maya online. Tonton video “Video: Meta Didenda Rp 13 T oleh Komisi Eropa” (jsn/jsn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *