Jakarta –
Jack Ma, pendiri Alibaba, melakukan kunjungan mendadak ke kantor pusat perusahaan di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang, Tiongkok. Kunjungan langka ini tentu membuat heboh karena pria berusia 60 tahun itu diketahui jarang tampil.
Menurut karyawan Alibaba, kedatangannya untuk menunjukkan dukungan terhadap kerajaan e-commerce yang diluncurkannya seperempat abad lalu.
Kunjungan hari ini ke kampung halamannya di Hangzhou merupakan kunjungan pertamanya sejak Maret 2023, saat ia mengunjungi sekolah yang ia dirikan. Meskipun Jack Ma mengundurkan diri sebagai ketua Alibaba pada tahun 2019 dan tidak banyak terlihat sejak tahun 2020, ia masih dianggap secara luas sebagai pemimpin spiritual Alibaba.
Kunjungan ke kampus Alibaba ini dilakukan ketika pemerintah Tiongkok berupaya memulihkan kepercayaan terhadap sektor swasta ketika negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini sedang bergulat dengan sejumlah tantangan. Mulai dari penurunan pasar real estate hingga geopolitik setelah calon terpilih AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan terhadap impor dari Tiongkok.
Foto yang diambil oleh seorang karyawan dan dibagikan kepada South China Morning Post pada Senin (12/2/2024) yang dikutip detikINET memperlihatkan seorang ibu yang tersenyum tenang mengenakan topi putih sambil melambai kepada staf.
Pengumuman hari ini muncul seminggu setelah Alibaba mengumumkan perombakan internal terbesarnya sejak menyelesaikan restrukturisasi perusahaan pada awal tahun 2023 yang membagi kerajaan bisnisnya menjadi enam unit.
Dalam restrukturisasi terbarunya, Alibaba menggabungkan operasi e-commerce dalam dan luar negeri menjadi satu kesatuan di tengah persaingan yang semakin ketat dari pesaing, khususnya Pinduodu di pasar domestik. Alibaba naik sedikit, tetapi sahamnya turun lebih dari dua pertiga dari puncaknya pada akhir tahun 2020.
Salah satu pendiri Ma dan Alibaba, Joe Tsai, saat ini adalah dua pemegang saham terbesar raksasa e-commerce tersebut. Mereka gencar membeli saham-saham yang anjlok di New York dan Hong Kong. Saat ini, ia membeli sekitar US$50 juta saham pada kuartal keempat tahun lalu, yang meningkatkan kepemilikannya menjadi lebih dari 4,3%, menjadikannya pemegang saham terbesar. Tonton videonya: “Saham Alibaba melonjak setelah Jack Ma go public” (fyk/fay)