Jakarta –
Membuat merek pribadi di LinkedIn sangat penting untuk meningkatkan kehadiran Anda di dunia nyata dan virtual. Merek pribadi di LinkedIn membantu orang menjadi lebih sukses dalam pengembangan profesional mereka.
Menurut pakar industri LinkedIn Sarah Rusley, platform ini adalah tempat yang ideal bagi orang lain untuk memperluas jaringan mereka. LinkedIn memiliki visi dan misi untuk membantu para profesional di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menjadi lebih produktif.
Saat itu Kamis (5/12). / 2024).
“Visi kami adalah membantu para profesional dunia menjadi lebih efisien dan sukses,” tambah Serla. “Misi kami adalah menciptakan peluang ekonomi bagi setiap pekerja global.”
Selain itu, Cerla juga membagikan 10 cara membangun personal branding Anda di LinkedIn dengan mengoptimalkan fitur-fitur yang ada. Berikut beberapa di antaranya: 1. Mulai optimalkan profil Anda
Menurut Cerla, profil LinkedIn adalah wajah pertama yang dilihat orang. Pastikan profil LinkedIn Anda lengkap, termasuk foto profil profesional dan jabatan yang jelas.
“Semuanya harus dimulai dengan profil, foto membangun kepercayaan, sehingga orang tahu apakah orang yang saya hubungi di LinkedIn itu nyata,” katanya.
“Misalnya (jurnalis) biasanya menulis tentang ekonomi bisnis, ada bagian liputannya, ada publikasinya, supaya orang tahu,” imbuhnya. Lalu bagian gambar juga sangat penting dan menonjolkan tulisan kita.” Pertimbangkan merek LinkedIn
Kedua, katanya, pastikan untuk mengoptimalkan branding LinkedIn Anda. Ini akan membantu Anda membuat konten yang konsisten dan relevan untuk audiens Anda.
“Setelah arsip kami dibuat dan diaktifkan, informasinya sudah lengkap. Kedua, kami memikirkan merek LinkedIn. Siapa yang mendefinisikan komunitas kami? Siapa yang ingin kami ajak bicara di LinkedIn? Itu tergantung pada berita di publikasi kami, lalu siapa? Penonton kita?”.
“Tujuannya agar kita bisa mencari lebih banyak sumber, dan yang kedua, kita juga bisa menyebarkan berita kita ke khalayak yang lebih luas, mungkin karena makna dari berita yang kita tulis, percakapan seperti apa yang ingin kita pancarkan. artikel kami,” katanya. Bagikan sampul Anda
Selain itu, pengguna LinkedIn dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan wawasan melalui postingan yang menarik. Bisa berupa artikel, video, atau bahkan kutipan inspiratif.
“Jadi kita akan buat rangkuman singkat agar orang tahu artikel atau beritanya apa, dan kita tambahkan rangkuman yang menarik, kutipan dari sumber. Tidak harus panjang, tapi catchy,” ujarnya.
“Jangan lupa kita bisa tag sumber kita di LinkedIn, karena mereka mungkin punya profil di Linkedin, jadi kita bisa tag, lalu share, lalu mereka mendapat notifikasi, sehingga lebih banyak orang yang membaca berita kita,” jelasnya. 4. Pengalaman dalam konteks yang berbeda
Selain itu, ada beberapa fitur konten yang bisa digunakan di LinkedIn. Coba gunakan berbagai jenis konten ini. Ini termasuk survei, file PDF, galeri foto, video pendek, buletin, dan siaran langsung.
“Terus ada jajak pendapat dulu, dan berdasarkan jawaban jajak pendapat itu mungkin kita bisa jadikan artikel di kemudian hari. Misalnya dengan jajak pendapat ini kita bisa membuat perbincangan apakah akan mengikat dasi kupu-kupu saat wawancara kerja? Ada juga file PDF misalnya, teman-teman berbagi ide berita dengan mengumpulkan informasi, katanya.
“Jadi video pendek sebaiknya berdurasi vertikal 15 detik hingga 3 menit,” katanya. Topik paling populer mencakup pengetahuan dan keterampilan pengembangan karier, liputan berita karier, inspirasi, tip perekrutan dan wawancara kerja, serta tren budaya kerja. menjelaskan. Serla 5. Ini termasuk web
Kemudian, Serla mengatakan, jaringan yang kuat juga penting untuk membangun personal branding seseorang. Hal ini dapat dilakukan dengan menanggapi komentar untuk meningkatkan efektivitas jajak pendapat mengenai topik yang penting bagi audiens Anda.
“Misalnya kalau (jurnalis) butuh sumber daya, tidak ada salahnya menerbitkan. Tidak peduli di media apa saya menjadi jurnalis, saya akan mencari sumber daya khusus di sini agar kita bisa berjejaring,” Halaman selanjutnya: Pengetahuan LinkedIn adalah kekuatan pekerjaan
(akd/ega)