Jakarta –
Kementerian Pengairan dan Perikanan (KKP) mengumumkan adanya cara baru penyelundupan benih lobster (BBL). Hal itu terungkap saat mereka mencegat penyelundupan 88.200 keripik lobster di Batam, Kepulauan Riau.
Pung Nugroho Saksono, Direktur Jenderal Sumber Daya Air dan Perikanan (PSDKP), mengatakan para penyelundup menggunakan cara yang berbeda dari sebelumnya, terutama dengan kapal khusus atau speedboat.
Alhamdulillah, tadi malam tim PSDKP berhasil menangkap penyelundup yang hendak memindahkan 49 dus BBL dengan kapal cepat. Sempat terjadi kejar-kejaran terhadap pelaku, namun pelaku lari keliling pulau dan pelaku. Sementara itu, kami mendapat petunjuk Jika 13,2 miliar diberikan.
Ipunk menjelaskan, pelaku berhasil lolos dari aksinya. Sedangkan sampel lainnya dibawa ke fasilitas PSDKP Batam untuk dilepas ke perairan Kepri, dan sebagian lagi dibudidayakan di Balai Budidaya Laut Batam, Balai Budidaya Perikanan.
“Sekali lagi PKC hadir melalui PSDCP untuk melakukan operasi rutin menjaga perairan Batam dari pelaku kejahatan yang ingin menyelundupkan BBL ke negara tetangga,” jelasnya.
Berdasarkan postingan detikcom, banyak cara yang dilakukan produsen untuk mendapatkan benur lobster di luar negeri. Penyelundupan yang dilakukan antara lain melalui jalur udara dan dengan koper.
“Jadi para nelayan itu dibawa ke depo jalan raya dan istirahat. Lokasinya dipilih dekat bandara supaya kampanye bisa menjangkau. Ini kawasan Parung. Kopernya dibawa kurir, dibawa naik pesawat,” ujarnya. konferensi pers, Senin (9/9/2024) Terakhir.
Dalam wawancaranya, sebelum mendapatkan keripik yang diambil pelaku dari nelayan, terlebih dahulu diselamatkan. Kemudian keringkan dan simpan di dalam tas.
Selanjutnya koper dimuat melalui kurir dan dibawa ke bandara dengan mobil. Kemudian tas tersebut akan dibawa ke pesawat dan dibawa ke dalam negeri atau negara.
Selain itu, ada juga modus operandi di jalur darat. Dia mengatakan, jika barang diantar melalui jalur darat, modus pelaku biasanya berganti kendaraan untuk mengelabui polisi.
Faktanya, jarang sekali yang menggunakan mobil bagus. Menurut dia, seringkali menjadi kendala dalam penangkapan meski pihaknya sudah mendapat informasi resmi.
Tulis Ipunk dalam postingannya, Senin (6/5/2024) lalu.
Dia menjelaskan, jalur darat digunakan untuk mengirim BBL ke Indonesia. Sedangkan penyelundup di luar negeri menggunakan jalur tikus melalui laut dan bandara. (rd / rrd)