Jakarta –
Raksasa teknologi AS Microsoft akan memangkas 650 pekerjaan di divisi game Xbox-nya. Langkah ini merupakan PHK ketiga di divisi video game Microsoft.
Rangkaian PHK massal ini terjadi setelah perusahaan tersebut mengakuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar, perusahaan di balik game Call of Duty. Raksasa teknologi Amerika ini telah mengonfirmasi bahwa mereka memberhentikan ratusan staf di Xbox di berbagai fungsi perusahaan dan dukungan.
Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming, mengatakan kepada karyawannya bahwa setelah perusahaan membuat keputusan sulit ini, mereka akan merestrukturisasi tim dan memposisikan ulang bisnisnya untuk kesuksesan jangka panjang.
“Kami berterima kasih atas kontribusi rekan-rekan kami yang mengetahui bahwa mereka terkena dampaknya. Di AS, kami membantu mereka dengan paket bantuan yang mencakup layanan isolasi, layanan kesehatan tambahan, dan evakuasi. Paket di luar AS akan bervariasi. Penginapan,” kata Spencer, dilansir CNBC Quote, Jumat (13/9/2024).
Dia juga menambahkan bahwa hal itu akan berdampak pada tim lain. Namun dia menekankan bahwa tidak ada game, perangkat, atau pengalaman bermain game yang dibatalkan, dan tidak ada studio yang ditutup akibat PHK tersebut.
Microsoft telah memangkas biaya pada Xbox untuk melakukan akuisisi lebih aktif dan berinvestasi lebih luas pada game. Perusahaan sebelumnya mengakuisisi pemilik Bethesda Softworks ZeniMax Media pada tahun 2021 senilai $7,5 miliar. Bethesda menerbitkan judul game besar seperti seri Fallout dan The Elder Scrolls.
Microsoft bukan satu-satunya raksasa game. Studio game utama dimulai dari tahun 2023 hingga 2024.
Februari lalu, Sony Jepang mengumumkan akan memberhentikan 900 pekerja dari unit PlayStation-nya. Perusahaan perangkat lunak game Unity, layanan streaming milik Amazon Twitch, penerbit game seluler Playtika, dan platform sosial Discord juga mengumumkan gelombang PHK.
Namun, redundansi di Xbox bisa dikatakan sangat tinggi. Microsoft memangkas 1.900 pekerjaan di divisi permainannya pada bulan Januari, tiga bulan setelah badai Activision. Pada bulan Mei, perusahaan mengumumkan penutupan beberapa studio game, termasuk Arcane Austin, Tango Gameworks, dan Alpha Dog.
Beberapa karyawan juga diberhentikan sebagai bagian dari penutupan tersebut. Namun, Microsoft tidak mengungkapkan dampak dari langkah ini. (st/diagram)