Jakarta –
Masih banyak opini masyarakat mengenai makanan mengandung santan yang dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi. Apakah ini benar?
Faktanya, santan tidak mengandung kolesterol sama sekali. Hal ini membantah anggapan bahwa mengonsumsi makanan mengandung santan bisa menyebabkan kolesterol tinggi.
“Santan tidak meningkatkan kolesterol, jadi itu hanya mitos belaka. Kolesterol dalam santan itu nol,” kata pakar penyakit dalam, Dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH dalam pertemuan dengan detikcom, Rabu (9-4-2024).
Seringkali masyarakat kurang memperhatikan proses pembuatan santan, sehingga makanan yang dikonsumsi berisiko meningkatkan kolesterol. Contoh lainnya adalah masakan santan yang menggunakan jeroan.
Namun, dr Aru mengingatkan, ada baiknya masyarakat menghemat satu porsi makanan yang mengandung santan. Ia menjelaskan, santan mengandung banyak lemak sehingga meningkatkan kolesterol.
Dr Aru mengatakan, “Santan tidak mengandung kolesterol, namun mengandung banyak lemak, yang bila dikonsumsi dalam tubuh menyebabkan peningkatan LDL (low-density lipoprotein), salah satu komponen k-kolesterol.
“Jadi saran saya jangan terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung santan,” lanjutnya.
Jika Anda banyak minum santan, mengonsumsi makanan berlemak, atau tidak rutin berolahraga, lama kelamaan kadar kolesterol dalam tubuh akan terus meningkat.
Pengaruh lemak jenuh terhadap kolesterol tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan, tetapi juga gaya hidup secara umum. Makan dengan santan memang enak, namun perhatikan bahan dan cara menyiapkannya, serta imbangi dengan pola hidup sehat.
“Makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol antara lain buah-buahan seperti pisang dan alpukat, serta nasi merah, gandum, kacang-kacangan, kedelai, dan salmon,” ujarnya. Tonton video “37.000 orang di Jepang akan mati sendirian pada paruh pertama tahun 2024” (avk/kna)