Jakarta –
Rumah sakit dan klinik medis di seluruh India melakukan mogok kerja dan berada dalam keadaan darurat akhir pekan ini setelah petugas kesehatan, termasuk dokter dan perawat, melakukan mogok kerja selama 24 jam.
Menurut Reuters, lebih dari satu juta dokter akan melakukan pemogokan dan berhenti memberikan layanan medis di negara terpadat di dunia. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa para guru fakultas kedokteran terpaksa bekerja untuk mengatasi keadaan darurat tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan dengan perwakilan asosiasi medis pada hari Sabtu, pemerintah meminta para dokter untuk kembali bekerja demi kepentingan masyarakat. Pemerintah akan membentuk komite untuk merekomendasikan langkah-langkah guna meningkatkan perlindungan para profesional kesehatan, katanya.
Sebagai tanggapan, Asosiasi Medis India mengatakan mereka sedang mempelajari usulan pemerintah tetapi tidak membatalkan pemogokan, yang akan berakhir pada hari Minggu pukul 6 pagi.
Aksi mogok kerja yang dilakukan dokter dan tenaga medis di India terjadi Sabtu ini sekitar pukul 06.00 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB. Asosiasi Medis India (IMA) telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan prosedur medis tertentu dan konsultasi pasien selama pemogokan.
“Dokter junior mengambil tindakan terlebih dahulu, jadi sekarang 90 persen dari dokter tersebut mengambil tindakan,” kata juru bicara Telangana IMA Sanjeev Singh Yadav kepada Reuters.
Sandeep Saha, seorang dokter anak swasta di kota tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak akan merawat pasien kecuali dalam keadaan darurat.
Rumah sakit dan klinik di Lucknow di Uttar Pradesh, Ahmedabad di Gujarat, Guwahati di Assam dan Chennai di Tamil Nadu, dan kota-kota lainnya, menghadapi salah satu penutupan terbesar dalam sejarah.
Pemerintah India melakukan perubahan signifikan terhadap sistem peradilan pidananya setelah kerusuhan Delhi tahun 2012, termasuk hukuman yang lebih berat, namun para aktivis mengatakan bahwa hal tersebut tidak berbuat banyak untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.
“Sebagian besar profesi kami di negara ini terdiri dari perempuan. Kami telah beberapa kali meminta keselamatan mereka,” kata presiden IMA R.V. Asokan. Saksikan video “Tenaga kesehatan Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza” (kna/kna).