Jakarta –

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hingga Juli 2024, dana investasi sebesar Rp53,73 triliun telah disalurkan dari badan layanan umum (BLU) hingga badan usaha milik negara (BUMN).

“Ini bukan disebut belanja, tapi disebut investasi. Belanja investasi harusnya berupa akumulasi uang, atau berupa penanaman modal,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KiTA APBN di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa. (13/8/2024).

Rinciannya, jumlah tersebut terdiri dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar Rp 15 triliun, Lembaga Keuangan Internasional sebesar Rp 1,9 miliar, dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpendapatan rendah sebesar Rp 8,6 miliar. ).

Kemudian untuk pembiayaan investasi berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau IFG Rp3,5 triliun, PT Hutama Karya Rp18,6 triliun, dan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA Rp6 triliun.

Hasilnya, Sri Mulyani mengatakan LPDP telah melahirkan 23.870 alumni per 31 Juli 2024. Dari total alumni tersebut, 66,58% bekerja di sektor publik dan sisanya atau 33,42% bekerja di sektor swasta.

“Nilai LPDP Rp15 triliun dan ini sudah mendanai 23.870 orang yang menerimanya. Anak-anak kita sekarang ada di seluruh dunia, masuk perguruan tinggi bagus, dan ini menaikkan reputasi Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Kemudian FLPP untuk MBR pada tahun 2024 mendapat Rp 13,72 miliar dengan target penyaluran 166 ribu rumah ke MBR. MBR disalurkan pada 31 Juli 2024 dengan kepemilikan 109.719 unit hunian senilai Rp13,37 triliun.

Untuk lembaga keuangan Indonesia, jumlah investasi pemerintah disumbangkan oleh Islamic Development Bank, International Development Association, dan International Fund for Agricultural Development atau IFAD.

Kemudian, untuk PMN yang disalurkan, WIKA mendukung penyelesaian beberapa proyek strategis nasional (PSN) melalui penerbitan saham baru (rights issue) untuk menjaga komposisi kepemilikan saham negara di WIKA.

Untuk PT HK, sebagian besar nilai yang dibayarkan berasal dari infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). PMN 2024 ditambah PT HK untuk menyelesaikan JTTS tahap II ruas Kayu Agung-Palembang-Betung dipastikan.

“Kalau Hutama Karya kita kasih Rp 18,6 triliun, totalnya Rp 131 triliun dari PMN yang sebagian besar untuk tol di Sumatera. Kalau lihat IKN Rp 72 triliun, Tol Trans Sumatera Rp 131 triliun. , jadi lewat PMN di HK cukup besar,” kata Sri Mulyani.

Terakhir ke BPUI atau IFG. Pembayaran tersebut untuk transfer politik Jiwasraya dan mendukung penguatan industri asuransi Indonesia. (bantuan/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *