Antartika –
Antartika yang misterius mulai berubah. NASA mengatakan perubahan iklim berarti fenomena langka ini akan lebih sering terlihat di Antartika.
Dilansir Live Science pada Rabu (14/8/2024), gambar NASA menunjukkan garis-garis es aneh yang membentang di sepanjang saluran laut sempit di benua tersebut. Kombinasi angin kencang dan arus laut yang tidak biasa menyebabkan terbentuknya es.
Es yang terapung itu terletak di saluran air laut sepanjang enam kilometer di antara lapisan es putih besar yang menempel di daratan Antartika, yang dikenal sebagai Lapisan Es Ronne, dan sepetak es laut yang terfragmentasi, berwarna abu-abu. Sudut Lapisan Es Ronne dikenal sebagai tempat terciptanya bongkahan es terbesar di dunia.
Menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), lapisan es ini terdiri dari nelis, sejenis es super tipis yang tebalnya kurang dari empat inci (10 cm).
Nils terbentuk ketika kristal es terbentuk pada permukaan padat dalam lembaran tipis. Namun dalam kasus ini, Observatorium Bumi NASA mengatakan angin kencang di permukaan laut menciptakan pusaran yang tidak biasa, sehingga mencegah terbentuknya lapisan es. Es Nilas terakumulasi di tengah aliran dan menyebar ke sekeliling air.
Es laut telah menyebar cukup jauh untuk menampungnya.
Es Nila tampak berwarna biru pucat pada gambar karena terakumulasi di sepanjang pantai. Namun para ahli mengatakan hal ini tidak biasa karena es Nil berwarna biru, hanya gletser dan es laut yang tampak biru karena begitu padatnya.
Lapisan salju ini akan menjadi lebih umum di masa depan seiring dengan memanasnya iklim.
“Gambar ini diambil pada November 2021, dan saat itu luas tutupan es laut di sekitar Antartika jauh di bawah rata-rata yang tercatat pada saat itu,” ungkap Observatorium Bumi NASA.
Angin dapat dengan mudah mengangkut es laut yang lebih tipis dan rapuh, dan seiring dengan terus memanasnya iklim, lapisan es ini akan lebih sering muncul di masa depan. Tonton video “Masa depan Metaverse Antartika sedang dimainkan” (bnl/fem)