Jakarta –

Gula sebenarnya merupakan sumber energi yang penting dan esensial untuk kelangsungan hidup. Tentu tidak semua gula itu sama, misalnya fruktosa yang banyak ditemukan pada buah dan sayur, serta laktosa, sejenis gula yang banyak ditemukan pada susu.

Namun, gula tambahan yang sering ditambahkan ke makanan olahan adalah jenis yang harus dihindari. Berikut beberapa tanda tubuh Anda terlalu banyak mengonsumsi gula, seperti dikutip dari Everyday Health: 1. Anda mudah lapar.

Tanda pertama tubuh kelebihan gula adalah meningkatnya rasa lapar. Tanpa cukup protein, serat, dan lemak sehat dalam makanan, tubuh akan membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar lagi.

“Gula membersihkan langit-langit mulut, tapi sebenarnya tidak mengenyangkan perut kita,” kata ahli gizi Keri Stoner-Davis RDN.

Selain itu, menurut meta-analisis, konsumsi minuman manis yang mengandung gula meningkatkan penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Tak hanya karena kalorinya, gula juga bisa merusak ekosistem kesehatan usus yang membantu metabolisme Anda mengatur kadar gula darah dan insulin.

Gula juga dapat mengganggu hormon lemak, termasuk leptin, yang menekan rasa lapar.2. Mudah ban dan dengan energi rendah

Gula yang masuk ke dalam tubuh mudah dicerna dan diserap. Jika Anda mudah merasa lelah, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh adanya gula dalam tubuh Anda.

“Gula adalah sumber energi yang sangat cepat, jadi apa pun yang Anda makan, dalam waktu 30 menit Anda akan tetap merasa lapar, kekurangan energi, dan mencari hal lain,” kata Carey.

Perubahan besar pada kadar gula darah dan insulin dapat menyebabkan tingkat energi turun dan mempengaruhi tingkat energi secara keseluruhan.3. Ingin makan yang manis-manis sepanjang waktu

Mengidam makanan manis secara terus-menerus mungkin merupakan tanda bahwa tubuh Anda mengonsumsi terlalu banyak gula. Mengonsumsi gula dapat memberikan efek menyenangkan dan “adiktif” pada otak.

Rasa manis dari makanan dan minuman yang dikonsumsi menargetkan pusat kesenangan di otak yang disebut mesocorticolimbic. Ketika hal ini terjadi, hormon bahagia yang disebut dopamin meningkat, dan pada saat yang sama hormon ini meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula.

“Kabar baiknya adalah berfokus pada makanan kecil dan camilan yang terbuat dari makanan asli dan utuh serta mengonsumsinya secara teratur dapat membantu mengekang keinginan tersebut,” kata Carey.

(turun hingga)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *