Jakarta –
Program pangan gratis merupakan salah satu program Presiden terpilih Prabowo Subianto. Program ini menargetkan 82 juta orang untuk menerima manfaat selama lima tahun ke depan.
Menurut Dirgayuza Setiyavan, editor Buku Strategi Transformasi Nasional, sasaran program ini adalah anak usia sekolah dan ibu hamil. “Dari 82 juta orang yang disasar adalah 44 juta anak sekolah, 4 juta santri, 30 juta bayi, dan 4 juta ibu hamil,” kata Dirgayuza dalam Konferensi Ekonom: Investasi Mendesak pada Anak di Bawah Kepresidenan Prabowo, Senin (29/7). /2024).
48.000 bisnis akan menawarkan program makanan gratis. Departemen ini seharusnya mampu mendistribusikan makanan bergizi gratis kepada 82 juta orang.
“Pertama, kita harus bisa memberikan makanan bergizi kepada 82 juta orang secara gratis,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diberikan, program ini membutuhkan 12,7 juta ton pangan per tahun. Secara total, karbohidrat setara dengan 1,9 juta ton beras, protein dengan 5,6 juta ton daging ayam dan telur, 3,3 juta ton buah-buahan, dan 1,8 juta ton sayuran setiap tahunnya.
“Kami berharap kebutuhan protein ini, khususnya di dalam negeri bisa terpenuhi. Oleh karena itu, saat ini kami banyak memproduksi unggas, telur, dan ikan. Kami akan fokus pada program pangan gratis,” ujarnya.
Dirgauza kali ini juga mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto akan memimpin program pemberian makan gratis mulai Januari 2024. Saat mengambil keputusan tersebut, Prabowo menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan perpaduan antara ilmu komputer dan humaniora. Menurutnya, ada kisah kemanusiaan di balik setiap pesan.
“Dan di sini Pak Prabowo menggunakan dua cara itu dalam mengambil keputusan dan kebijakan,” ujarnya.
Misalnya, timnya melakukan penelitian antropologi di Sukabumi. Daerah ini merupakan tempat uji coba program pemberian pakan gratis.
Jadi, Pak Prabowo memimpin uji coba itu mulai Januari 2024, sekarang tujuh bulan, katanya.
Ia mengatakan, dalam uji coba ini, timnya terlibat dalam program anak yang menentukan kesehatan dan pendidikan anak.
“Kami terlibat dalam kegiatan-kegiatan utama yang menentukan kesehatan dan pendidikan anak-anak di sana. Jadi dari tidur, mandi dan toilet, sarapan pagi, belajar di kelas, makan siang, belajar di rumah, makan malam,” ujarnya.
(acd/datang)