Jakarta –

Ia khawatir target penjualan mobil di dalam negeri tidak tercapai. Sebab, masih ada tren negatif pada semester 2024

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara grosir (distribusi dari pabrik ke diler) pada Januari hingga Juni 2024 tercatat hanya 408.012 unit.

Capaian tersebut minus 19,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit sepanjang Januari-Juni.

Produksi mobil di dalam negeri juga menurun. Pada semester I tahun ini, produksi mobil di Indonesia hanya 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, produksi mobil sekaligus mencapai 702.144 unit

Pada tahun 2024, Gaikindo menargetkan penjualan sebanyak 1,1 juta unit. Namun, mengingat data pasar saat ini, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan valuasi dalam waktu dekat.

Belum dilakukan peninjauan, karena kita harus duduk bersama dengan seluruh anggota kita, kesepakatannya seperti apa dan kita belum mau menerima di satu sisi, kita harus duduk bersama dan itu saja. ,” Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuhu Kumara, Kamis (10/7) pada diskusi Kementerian Perindustrian tentang solusi mengatasi stagnasi pasar mobil.

“Kami masih optimis tapi realistis, mungkin akan dikaji ulang,” imbuhnya.

Kukuhu menjelaskan mengapa penjualan mobil mengalami tren negatif

Industri mobil bergantung pada faktor makroekonomi lainnya, seperti nilai tukar dan suku bunga, yang keduanya memiliki dampak signifikan terhadap penjualan mobil. Hal itu dialami sejak akhir tahun 2023

“Pada bulan Desember sampai dengan akhir tahun (2023), OJK mengeluarkan POJK Nomor 22, kalau rinciannya kendaraan yang bermasalah sebagian tidak bisa ditarik kembali setelah jam 7 malam, tidak bisa ditarik kembali pada akhir pekan atau hari libur, ini sesuatu untuk teman kami yang memberi dana. “Itu menyulitkan,” ujarnya.

Ini dampak dari melambatnya pembelian kendaraan di bulan Januari, katanya.

Selain perlambatan ekonomi, Kukuhu menambahkan, tertundanya pemilu menjadi penyebab anjloknya penjualan mobil di awal tahun 2024. Lalu hari kerja saat Idul Fitri menjadi lebih sedikit.

Mei buka, Februari tahun pemilu, begitu pemilu sudah ada trennya, meski kita coba optimis, masyarakat menunggu, imbuhnya.

Gaikindo pun merealisasikan angka penjualan yang diumumkan namun belum memenuhi target pada tahun 2023, awalnya fokus pada penjualan mobil pada tahun 2023 sebanyak 1.050.000 unit. Namun penjualan mobil secara grosir hanya mencapai 1.005.802 unit Penjualan eceran (dari dealer ke pelanggan) pada periode ini hanya 998.059 unit.

Gaikindo berharap seluruh anggotanya dapat memanfaatkan pameran GIIAS 2024

Mudah-mudahan bisa membantu penjualan. Tahun lalu, 27.000 mobil terjual dalam 11 hari, kata Kukuhu. Saksikan video “Revisi Target 2022, Berapa Banyak Mobil yang Terjual Tahun Ini?” (kembali)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *