Jakarta –

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melalui BRI Peduli meraih Platinum Award dari Business Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2024. .

Penghargaan ini diperoleh berkat program “Yok Kita GAS – Gerakan Anti Sampah”. Penghargaan ini diumumkan pada Anugerah BISRA 2024 yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.

Wakil Direktur Jenderal BRI Katur Budi Harto mengatakan penghargaan tersebut mendukung efektivitas pengelolaan CSR perusahaan, berdampak luas dan berkelanjutan serta mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Penghargaan ini tidak lepas dari peran dan kontribusi BKI Peduļi dalam mengarahkan roda perekonomian nasional dan ikut serta dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya pelaksanaan program pembangunan daerah,” kata Catur dalam pernyataan tertulis pada hari Senin. (07.08.2023).

Dijelaskannya, program tersebut merupakan bagian dari upaya tulus BRI dalam mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami menyambut baik pengakuan ini dan merupakan wujud nyata dukungan BRI terhadap kelestarian lingkungan dan perlawanan terhadap perubahan iklim. Gas Peduli Yok Kita dari BRI jelas telah memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai daerah baik dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup,” ujarnya. dikatakan.

Di tahun Sejak diluncurkan pada tahun 2021, kampanye anti sampah BRI Peduli Jok Kita Gas telah dilaksanakan di 41 lokasi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk 6 lokasi di pasar tradisional dan 35 lokasi di masyarakat.

Katur menambahkan, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, terutama yang berada di wilayah padat penduduk atau perkotaan, telah merasakan manfaat dari program ini, termasuk memahami praktik pembuangan sampah. Dengan demikian, meningkatkan kesadaran lingkungan dan pembelajaran keterampilan untuk mengatasi masalah pemilahan sampah rumah tangga.

Penyelenggaraan BRI Peduli Yok Kita Gas akan dilaksanakan melalui dua cara yaitu “Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas” di pasar tradisional dan “Kegiatan Anti Sampah Yok Kita Gas” di tempat khusus dimana program tersebut akan disalurkan ke sampah. . Lokasi Bank atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (IWMS) yang dikelola oleh masyarakat di wilayah padat penduduk.

“Selanjutnya dengan pengelolaan sampah terpadu, pembuatan bank sampah, daur ulang sampah organik dengan kompos dan penjualan sampah non-organik akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Juga meningkatkan pola pikir masyarakat yang ingin menabung melalui program bank sampah,” imbuhnya.

Dari segi sosial, masyarakat diberikan pendidikan dan pelatihan pengelolaan sampah, pembuangan sampah, pelaporan, akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, dan penggunaan peralatan pembuangan sampah. Selain itu, telah terdaftar 3.065 pedagang pasar di berbagai daerah untuk jejaring sosial bank sampah dan pembuangan sampah di pasar.

“Secara lingkungan, kampanye anti sampah Jok Kita Gas telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik. Material” Untuk mendukung pengelolaan sampah, BRI Peduli telah menyalurkan 11 unit mesin penghancur sampah organik, 173 unit common wing tank, 50 unit Kontainer Black Soldier Fly (BSF).

Saat ini, sampah organik yang terdaftar di bank sampah sebanyak 236.153 kg dan sampah non-biodegradable 471,32 kg dan penjualan larva sebanyak 6.921,5 kg, jelasnya. Selain itu, sebanyak 3.962.063 kg CH42 Eq metana dan 34.739.868 kg Co2 Eq karbon tercatat melalui bank sampah. Program ini telah menghasilkan 388.843 kg kompos, 777 eco-enzyme, dan 843 pupuk organik cair.

Selain itu, dari segi ekonomi, kampanye anti sampah Yok Kita Gas berhasil mengubah sikap masyarakat dalam mengubah sampah menjadi uang. Sampah anorganik diparut menggunakan mesin penghancur sampah yang disediakan BRI untuk masyarakat.

Setelah sampah dihaluskan, kemudian dijual ke pemulung dan masyarakat mendapat penghasilan.

“Total simpanan masyarakat yang mengubah sampah menjadi uang di bank sampah telah mencapai lebih dari 100 juta birr, dan total nasabah bank sampah yang terdaftar sebanyak 8.699 orang,” ujarnya.

“BKI akan bekerja sama dengan konsultan dengan memberikan dukungan program selama 6 bulan, pembuatan infrastruktur TPST, pembelian peralatan pembuangan sampah organik dan anorganik, peningkatan kesadaran pemasar dalam pembuangan sampah, pembagian kantong sampah yang telah dipilah kepada pemasar, pemberian pelatihan tentang sampah organik dan anorganik. pengelolaan sampah, “serta program pengembangan SDM bidang akuntansi (manajemen), pemasaran program bank sampah dan penggunaan alat pengelolaan sampah” tutup video “BRILIAN Fest 2023: 50 Ribu Masyarakat BRILIAN Berkumpul di GBK” (ega/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *